Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bogor
RAMADAN menjadi momentum untuk menguatkan keberagaman di Kota Bogor. Hal itu saya katakan dengan beberapa catatan.
Pertama, warga Kota Bogor yang memiliki DNA masyarakat toleran. Hal ini tercermin dalam berbagai survei yang diselenggarakan beberapa tahun terakhir.
Kedua, pandemi juga sudah memberikan pengalaman baru bagi masyarakat Kota Bogor bagaimana saling menguatakan kebersamaan walaupun ada perbedaan dalam hal keberagamaan tadi, baik itu agama maupun suku. Hal ini terbukti dari Ramadan tahun lalu, masyarakat saling membantu satu sama lain, tanpa melihat dia beragama apa.
Ramadan ini juga tentunya bisa terlihat dari banyaknya masyarakat yang saling membantu satu sama lain. Ketika tetangganya kena musibah ataupun saat ini walaupun masih PPKM, saling menbantu itu masih terlihat di masyarakat Kota Bogor.
Pandemi ini menguatkan dan memberikan pembelajaran yang sangat baik bagi masyarakat Kota Bogor untuk saling menguatkan satu sama lain.
Ketiga, tentunya masyarakat Kota Bogor itu sudah terbiasa dgn saling menghormati ketika ada perayaan ataupun bulan suci Ramadan.
Hal ini terlihat di beberapa tempat masih terjadi, misalnya ada yang memberikan takjil walaupun bukan agama Islam, tetapi mereka meringankan beban orangbyang berpuasa. Selain itu juga memberikan makanan berbuka.
Ini juga menjadi ciri khas masyarakat Kota Bogor bahwa masyarakat memang siap untuk menjadikan bulan suci Ramadan sebagai bulan penguatan keberagaman yang ada di Kota Bogor.
Momentum ini bisa menjadi dasar bagi masyarakat muslim yang sedang berpuasa untuk meningkatkan kesalehan sosial mereka dengan berbagai macam hal yang baik. Mulai dari bersikap jujur, berintegritas, tidak meninbulkan konflik bagi orang lain, maupun menahan amarah. (mam)
