25 radar bogor

Silaturahmi Jelang Ramadan, Pemain DPRD dan Apdesi Kabupaten Bogor Nyaris Baku Hantam di Turnamen Sepak Bola

Kericuhan antar pemain dari tim DPRD dengan Apdesi Kabupaten Bogor di Stadion Pakansari, Rabu (30/3/2022) kemarin. (IST)
Kericuhan antar pemain dari tim DPRD dengan Apdesi Kabupaten Bogor di Stadion Pakansari, Rabu (30/3/2022) kemarin. (IST)

CIBINONG-RADAR BOGOR, Turnamen Cucurak Cup U-45+ yang berlangsung di Stadion Pakansari, Rabu (30/3/2022) kemarin malam terpaksa dihentikan.

Penyebabnya adalah kericuhan antar pemain yang melibatkan tim DPRD Kabupaten Bogor dengan Apdesi Kabupaten Bogor.

Tatap Liga 1 2022/2023, RANS FC Jajaki Pakansari Sebagai Kandang

Musababnya diduga lantaran terjadi pemukulan oleh salah satu pemain DPRD Kabupaten Bogor kepada wasit, lantaran tak terima dengan keputusan yang merugikan timnya.

Kompetisi yang diikuti beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), BUMD, KONI, Komite Olahraga Rekreasi dan Masyarakat Indonesia (KORMI) dan beberapa lembaga non pemerintahan di Kabupaten Bogor ini harus dihentikan tanpa pemenang.

Ulah oknum pemain dari wakil rakyat itu pun sontak memicu emosi dari sejumlah pemain Apdesi Kabupaten Bogor. Mereka mempertanyakan alasan pemukulan wasit. Keributan pun meluas sehingga nyaris terjadi  baku hantam.

Panitia pun bersikap tanggap dengan mengungsikan wasit ke dalam ruang ganti. Bahkan, pengelola Stadion Pakansari memerintahkan agar lampu stadion dimatikan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Keributan juga sempat terjadi pada laga sebelumnya, yang lagi-lagi melibatkan tim Apdesi. Saat itu, tim yang beberapa pemainnya merupakan para kepala desa ini memprotes keputusan wasit yang memangkas perpanjangan waktu.

“Awalnya wasit memberikan tambahan perpanjangan waktu yang disepakati selama 15 menit. Tapi nyatanya wasit hanya memberikan waktu 10 menit. Ini yang kita protes,” kata Kades Cibanon, Ujang kepada awak media usai laga.

Sementara, anggota DPRD Kabupaten Bogor, Irman Nurchahyan yang ikut memperkuat tim wakil rakyat itu menuturkan, keributan awalnya dipicu oleh salah satu pemainnya yang memukul wasit. Namun, keributan meluas setelah tim lawan ikut terlibat dalam permasalahan itu.

Seharusnya, kata Irman, tim lawan tidak usai ikut campur, karena hal tersebut merupakan masalah antara pemain dan wasit. “Ini sangat disayangkan, kenapa tim lawan ikut-ikutan,” ucap anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor ini.

Dikonfirmasi, Panitia pelaksana Cucurak Cup U-45+ Kabupaten Bogor 2022, Sairan, membenarkan kompetisi ini dihentikan setelah terjadi keributan.

Menurut dia, kompetisi ini merupakan inisiatif dari beberapa orang untuk mengadakan pertandingan persahabatan sepakbola. “Pertandingan ini awalnya untuk menjalin silaturahmi antara lembaga sebelum puasa,” terang dia. (rur)