25 radar bogor

Migor Mahal, Pemerintah Dinilai Gagal Jaga Stabilitas Harga Pangan

Exif_JPEG_420
 Minyak curah yang dijual di pasar-pasar tradisional, harganya jauh dari HET yang ditetapkan pemerintah.

JAKARTA–RADAR BOGOR, Polemik kelangkaan dan harga minyak goreng yang tinggi masih terjadi ditengah masyarakat. Hal ini pun dinilai merupakan kegagalan daripada pemerintah dalam mengatur stabilitas harga pangan.

“Pemerintah gagal melakukan stabilisasi harga minyak goreng curah yang sudah di tetapkan harga eceran tertingginya Rp14 ribu,” kata Wasekjen Kebijakan Publik Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) Teguh Setiawan, Minggu (27/3).

Ia menuturkan bahwa laporan yang ia terima dari beberapa wilayah dan daerah di pasar pasar tradisional mengalami kesulitan distribusi minyak goreng curah. Yang menyakitkan adalah harga masih di kisaran Rp20 ribu, padahal harga eceran tertingginya Rp14 ribu.

“Distribusi yang cukup panjang ini adalah salah satu faktor pendongkrak harga yang terus menjulang tinggi,” ucapnya.

Pihaknya pun mengingatkan kepada semua pihak, termasuk Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan produsen untuk memberikan kemudahan kemudahan dalam distribusi.

“Mengakses langsung terhadap pasar dan yang terpenting adalah menjaga agar minyak goreng curah membanjiri pasar tradisional,” tutur Teguh.

Diharapkan menjelang Bulan Ramadan ini harga mulai kembali stabil. Dengan begitu, masyarakat bisa membeli minyak goreng curah dengan harga yang terjangkau.

“Dan menikmati Ramadan dengan tidak terbebani pembelanjaan yang berat bagi masyarakat,” tutupnya. (jp)