25 radar bogor

Agendakan Hal Ini, Rakornas Perpusnas Bakal Digelar Secara Hybrid

Kepala Perpusnas RI, Muhammad Syarif Bando saat menyampaikan persiapan pelaksanaan rakornas. (IST)
kepala Perpusnas RI, Muhammad Syarif Bando saat menyampaikan persiapan pelaksanaan rakornas. (IST)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia akan menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Perpustakaan 2022. Berlangsung secara hybrid melalui daring luring, 29-30 Maret pekan depan.

Mengangkat tagline “Transformasi Perpustakaan untuk Mewujudkan Ekosistem Digital Nasional”, Rakornas Perpustakaan tahun ini bakal diikuti sebanyak 10.000 peserta, dan diisi dengan beragam diskusi menarik yang mengupas persoalan dan tantangan literasi Indonesia. Dari total peserta itu, 750 peserta akan hadir secara luring dan 9.250 peserta secara daring.

Kelola Dokumentasi dan Arsip! JKPI, Perpusnas, ANRI Jalin Kerja Sama

Peserta luring terdiri dari Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi dan Kabupaten/Kota, Ketua Forum Perpustakaan/Penerbit/Pengusaha Rekaman dan pihak-pihak yang telah melakukan kerja sama dengan Perpusnas.

Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando, mengatakan, peningkatan kualitas sumber daya manusia unggul (SDM) yang memiliki kemampuan adaptasi teknologi sangat dibutuhkan guna mendukung pelaksanaan tranformasi ekonomi berbasis digital.
Di sinilah, perpustakaan berperan dalam meningkatkan kemampuan literasi SDM melalui transformasi perpustakaan untuk mewujudkan ekosistem digital nasional itu.

“Literasi memiliki kontribusi positif dalam rangka menciptakan tenaga kerja terampil, berkeahlian, kreatif, dan inovatif. Perlu terus dilakukan pengembangan kemampuan pekerja dan angkatan kerja dalam mengadopsi alat, proses, dan prosedur baru agar siap menghadapi revolusi industri 4.0,” kata Syarif Bando dalam konferensi pers menyambut Rakornas Perpustakaan, di Gedung Perpusnas, Kamis, (24/3).

Kepala Perpusnas dalam sesi ini juga menjelaskan bahwa menghadapi revolusi industri 4.0, perpustakaan harus membuka peluang untuk bersinergi dengan perubahan. Untuk itu, perpustakaan dituntut untuk memiliki pembangunan kapasitas, rancangan dan interaktivitas, serta perubahan pola pikir. Konsolidasi dan koordinasi antarpemangku kepentingan di bidang perpustakaan secara intens harus dilakukan sehingga sinergi antara pusat maupun daerah, agar ekosisten digital dapat segera diwujudkan.

Syarif juga menggarisbawahi peran perpustakaan dalam transfer pengetahuan demi meningkatkan budaya literasi sekaligus berperan dalam pemulihan ekonomi, dan berkontribusi dalam kemajuan bangsa.
“Meski pandemi Covid-19, rakornas harus tetap digelar untuk menyatukan tujuan dan program seluruh stakeholder perpustakaan di Indonesia,” sambung dia.

Rakornas ini juga mengacu pada arahan Presiden Joko Widodo dalam acara penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana (TKDD) TA 2022 pada 29 November 2021.

Dua dari enam kebijakan utama yang disampaikan Presiden itu adalah peningkatan SDM yang unggul dan melanjutkan pembangunan infrastuktur dan meningkatkan kemampuan adaptasi teknologi.

Selain itu, dalam acara Opening Ceremony Presidency G20 pada 1 Desember 2021 lalu, Presiden menyatakan salah satu isu strategis yang menjadi fokus Indonesia adalah transformasi ekonomi berbasis digital.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 itu menetapkan tujuh agenda pembangunan nasional, di mana salah satunya adalah revolusi mental dan pembangunan kebudayaan.

Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Perpustakaan 2022 akan dibuka resmi oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy yang juga didaulat sebagai pembicara kunci pada Rakornas itu. (*/rur).