25 radar bogor

Marah-Marah, Kades Sadeng Minta Pelayanan RSUD Leuwiliang Diperbaiki

Marah-Marah, Kades Sadeng Minta Pelayanan RSUD Leuwiliang Diperbaiki
Marah-Marah, Kades Sadeng Minta Pelayanan RSUD Leuwiliang Diperbaiki

LEUWILIANG-RADAR BOGOR, Kepala Desa Sadeng Yanuar Lesmana sesalkan pelayanan RSUD Leuwiliang.

Dirinya sempat mengamuk, akibat warganya yang meninggal tak bisa menggunakan mobil jenazah dengan alasan sedang dipakai.

Baca juga: Resmikan Gedung Rawat Inap RSUD Leuwiliang, Ade Yasin: Ini Sudah Sesuai Standar Akreditasi 

Menanggap hal ini Kasubag Umum RSUD Leuwiliang, Muhtar Lintang mengatakan, memang betul ada kejadian itu, ada yang sempat marah karena tak bisa dihantarkan mobil jenazah milik rumah sakit.

“Kemarin ada pasien yang masuk ke rumah sakit sudah dilakukan tindakan awal karena memang darurat, sementara keluarga mendaftar tapi setelah itu tidak ada informasi pasien meninggal dunia,” ucapnya ketika dikonfirmasi wartawan, Kamis (17/3/2022).

Lintang mengaku, pasien di IGD meninggal tanpa status pasien RSUD karena tak jadi daftar tapi memang meninggal di IGD pada saat dilakukan penindakan.

“Jadi pada saat bersamaan mobil jenazah kami ada dua harus mengantar pasien meninggal ke Cianten, dan keluarga untuk menunggu dulu,” jelasnya.

Sementara Kepala Desa Sadeng Yanuar Lesmana, mengaku pihaknya sangat menyesalkan terhadap pelayanan RSUD Leuwiliang dengan alasan mobil jenazah sedang digunakan.

“Orang meninggal dunia, secara SOP tidak boleh dibawa oleh mobil pribadi harus pakai mobil ambulance (Mobil Jenazah) dan kami melihat ada mobil ambulance terparkir,” tegasnya.

Ketika dirinya menanyakan ke petugas tidak ada yang melayani, makanya sempa kesal terhadap pelayanan rumah sakit milik daerah tersebut.

“Kami berhadap ada tindakan tegas dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor atas buruknya pelayanan terhadap pasien,” kata Yanuar.

Bahkan dia menuturkan, pasien dibawa dengan mobil pribadi karena kondisi sudah meninggal dunia dan harus segera dimakamkan.

“Tolong diperbaiki pelayanannya, jangan sampai terulang. Untuk warga kami sudah dimakamkan, dengan diagnosa penyakit jantung,” katanya. (Abi)