25 radar bogor

Tagih Perbaikan Jalan, Warga Ancam Bakal Demo Besar

Tagih Perbaikan Jalan, Warga Ancam Bakal Demo Besar
Tagih Perbaikan Jalan, Warga Ancam Bakal Demo Besar

RUMPIN-RADAR BOGOR, Masyarakat Kampung Cijeungir, Desa Sukarsari, Kecamatan Rumpin tuntut perbaikan jalan yang sering dilewati truk tambang. Musababnya, pengusaha tambang tak pernah respon usulan tersebut.

“Jadi hari ini sudah ada titik temu. Awalnya warga tak sabar pembangunan Jalan Lebak Wangi. Ternyata bukan itu masalahnya, tapi menagih janji perbaikan oleh pengusaha tambang,” kata Camat Rumpin, Ade Zulfahmi kepada wartawan usai menghadiri mediasi, Selasa (15/3/2022).

Baca juga: Perbup Belum Maksimal, Kerusakan Jalan Rumpin Semakin Parah

Ade menjelaskan, saat ini sudah bersinergi sambil menunggu proses pengelolaan dan pelaksanaan pelelangan peningkatan jalan tersebut.

“Jadi sebelum dilakukan perbaikan total dari kepala UPT jalan akan mensuport alat berat dan beko untuk pengerjaan pemeliharaan jalan,” jelasnya.

Dia mengaku, untuk pembangunan sedang dalam proses lelang. Menurut informasi, dari tujuh ruas yang ada, enam ruas akan dilaksanakan di 2022 dan semoga tak ada refocusing anggaran.

“Tentu kami harap usulan enam ruas jalan tak terkena refocusing, sehingga pembangunan tetap terlaksana tahun ini,” kata Ade.

Senada dikatakan Sekdes Sukasari, Sardani menambahkan, sudah masuk tahun ini di musrenbang tapi rencana pembangunannya belum ada informasi lagi.

“Jadi pengajuannya tahun 2020 masuk musrenbang dan baru tahun ini menjadi skala prioritas,” ucapnya.

Salah satu warga Kampung Cijeungir, Yulia (47) menegaskan tuntutannya, jalan segera dilakukan perbaikan minimal dicor, karena dari pihak pemerintah sudah ada titik terang dan masuk pelelangan.

“Kami warga Cijeungir, meminta agar ada perawatan dulu. Minimal sebulan dua kali, karena kondisi jalan sudah tak layak digunakan atau dilewati,” keluhnya.

Masyarakat juga merasa terganggu dengan keberadaan truk tambang melewati jalan tersebut.

“Kerusakan sudah dari tahun 2017. Kalau tak ada penanganan apapun kami akan menggelar demo besar-besaran,” tuturnya.

Sementara Kepala UPT Infrastruktur Jalan dan Jembatan Wilayah V Leuwuliang, Eko Sulistio mengungkapkan, pihaknya akan menurunkan alat berat, dan rencana pembangunan dari proses pelelangan memakan waktu 45 hari.

Eko melihat masyarakat memang sudah jenuh dengan kondisi jalan yang rusak parah. Makanya untuk sementara sudah memahami mekanisme penggunaan anggaran dari APBD.

“Jadi mereka menuntut perbaikan yang harus dilaksanakan oleh ABKI, kami juga bakal meminta sikapnya dan sanggup perawatan sampai APBD turun, dan akan meminta pernyataan tersebut,” katanya.

Seperti diketahui, untuk ruas jalan di wilayah Rumpin yang akan dibangun tahun 2022 ini ada enam ruas, dengan total anggaran Rp 20 miliar rupiah.

Enam ruas jalan yang akan dibangun itu diantaranya, peningkatan Jalan Warung Jata-Ciparigi, peningkatan Jalan Rabak-Gobang jalan Lapan-Mekarsari, Jalan Janala Tegal Lega, dan Jalan Janala-Lebakwangi serta Jalan Jambu-Gobang.
(Abi)