25 radar bogor

Endang S Thohari Bersama KKP Kembangkan Teknologi Budidaya Sistem Bioflok Ikan Nila

Endang S Thohari Bersama KKP Kembangkan Teknologi Budidaya Sistem Bioflok Ikan Nila
Endang S Thohari Bersama KKP Kembangkan Teknologi Budidaya Sistem Bioflok Ikan Nila

RADAR BOGOR, Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi Partai Gerindra Dapil Jabar III, meliputi Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur, Hj. Endang Setyawati Thohari melaksanakan kunjungan ke kelompok petani penerima bantuan Bioflok Ikan Nila aspirasi dari Hj. Endang S Thohari sekaligus silahturahmi menyerap aspirasi pada Masa Reses di Desa Neglasari, Kecamatan Cikalong, Kabupaten Cianjur.

Baca juga: Dosen IPB Kembangkan Teknologi Bioflok pada Ikan Hias

Hj. Endang menyampaikan, setelah sebelumnya sukses mengembangkan teknologi budidaya sistem bioflok untuk ikan Lele, kini teknologi baru Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) bekerjasama dengan peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) menerapkan teknologi ramah lingkungan tersebut untuk ikan Nila.

Tutur Hj. Endang, Budidaya Ikan Nila Sistem Bioflok dan Sosialisasi Program Prioritas Budidaya Air Tawar terus digencarkan kepada kelompok-kelompok tani pembudidaya ikan air tawar di Kabupaten Cianjur dan Kota Bogor.

Hj. Endang menyampaikan, bahwa penerapan dan pengembangan budidaya Nila sistem bioflok merupakan hasil inovasi tanpa henti yang terus dilakukan oleh DJPB terhadap teknologi yang efektif dan efisien termasuk dalam penggunaan sumberdaya air, lahan dan mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim.

”fenomena perubahan iklim, penurunan kualitas lingkungan global, perkembangan dan ledakan jumlah penduduk merupakan tantangan dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan sehingga mau tidak mau harus diantisipasi, karena secara langsung akan berdampak pada penurunan suplai bahan pangan bagi masyarakat”ujarnya

“untuk itu, semua pelaku perikanan budidaya harus terus mengedepankan Iptek dalam pengelolaan usaha budidaya ikan yang berkelanjutan. Intinya dengan kondisi saat ini, produktivitas budidaya harus bisa dipacu dalam lahan terbatas dan dengan penggunaan sumberdaya air yang efisien”, lanjutnya.

Hj. Endang juga menjelaskan, bahwa Keunggulan Budidaya Bioflok ikan air tawar ini menggunakan teknologi sistem bioflok untuk ikan Nila tidak terlepas dari filosofi bahwa ikan ini secara alami merupakan ikan herbivora dan mampu mencerna flok yang tersusun atas berbagai mikroorganisme, yaitu bakteri, algae, zooplankton, fitoplankton, dan bahan organik sebagai bagian  sumber makanannya.

Terkait pengembangan di masyarakat dan kelompok tani Hj. Endang menyampaikan, bahwa sebagaimana untuk ikan lele yang saat ini sudah sangat populer, budidaya ikan Nila sistem bioflok juga akan didorong pengembangannya di Masyarakat, Petani dan kelompok masyarakat lainnya serta di daerah-daerah terpencil, perbatasan dan potensial.

“Teknologi bioflok pada ikan air tawar ini akan terus didorong agar diterapkan terhadap berbagai komoditas dan berbagai daerah sehingga menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, apalagi saat ini produk ikan Nila di beberapa daerah menjadi sumber gizi yang digemari”.

Hj. Endang optimis bahwa teknologi ini dapat menjadi solusi bagi pembudidaya ikan air tawar yang selama ini mengandalkan perairan umum sebagai tempat berbudidaya ikan Nila sebagai komoditas utamanya, agar pindah ke daratan dan menerapkan teknologi bioflok.