Sebagai salah satu UPT dibawah naungan BPPSDMP, Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor menggelar MAF yang mengusung tema “Akselerasi Usaha Petani Milenial Melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR)”.
Meskipun acara berlangsung hybrid secara online dan offline dengan penerapan protocol Covid-19 secara ketat, namun hal in tidak membatasi antusiasme peserta.
Rangkaian acara dikemas secara menarik dan kekinian. Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi membuka secara resmi kegiatan MAF sekaligus membuka acara Pelatihan Smart Farming dan Launching Buku Candradimuka Pendidikan Vokasi Pertanian.
“Pertanian merupakan penyumbang pertumbuhan ekonomi tertinggi meskipun ditengah pandemic Covid-19. Dengan penerapan teknologi melalui IoT, artificial intelligence, autonomous tractor, dan drone pertanian merupakan keharusan. Teknologi pertanian mampu mendorong produktivitas pertanian semakin optimal. Hal ini memerlukan dukungan dari semua pihak akademisi, praktisi dan perbankan sebagain penyedia pinajman modal usaha” tutur Dedi.
“Saat ini, usaha pengembangan smart farming akan diintegrasikan dengan KUR dari perbankan. Ini muerupakan kolaborasi yang keren. Pengembangan teknologi pertanian kedepan akan sangat massif”, pungkasnya.
Sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada suatu kesempatan beliau menyampaikan pentingnya pengembangan sumber daya manusia pertanian melalui penguatan pendidikan.
“Saat ini ada empat faktor yang harus ditekankan pada Pendidikan vokasi pertanian seperti pengembangan keterampilan seperti pengembangan keterampilan yang menyatukan intelektual dengan manajemen praktis. Hal ini didukung dengan empat faktor yaitu karakter yang tidak mudah menyerah dan memiliki jiwa yang tangguh, Polbangtan dan SMK PP harus menciptakan generasi milenial yang mampu bekerjasama, memiliki sifat baik bagi dirinya, lingkungan dan semua masalah yang dihadapi namun tetap sesuai dengan jiwa kebangsaan serta berfikir kreatif untuk berinovasi dengan peningkatan literasi tentang sektor pertanian, manajemen keuangan, orientasi pasar dan sarana prasarana melalui dunia digital,” tutur Mentan.
Mentan juga menyampaikan bahwa, dalam rangka penguatan wirausahawan pertanian maka Kementerian Pertanian bekerjasama dengan perbankan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Dari target KUR sebesar Rp70 triliun Bapak Presiden mengalokasikan pada Kementerian Pertanian, hingga akhir Desember 2021 serapannya melebihi dari target atau sebesar Rp85,61 triliun atau realisasinya mencapai 122,301 persen,” kata Mentan SYL.
Dimoderatori oleh Idha Widi Arsanti selaku Kepala Pusat Pendidikan Pertanian acara talkshow berjalan dengan sangat apik dan menarik.
Asep Nugraha selaku Vice President Micro Sales Management Division PT BRI (Persero) Tbk menyampaikan tentang Peran BRI dalam Mendukung Pemberdayaan Petani Milenial.
Ini merupakan bukti nyata dari peran pemerintah dalam mewujudkan pertanian yang lebih baik. Hal ini juga sejalan dengan praktisi dari Serba Farm yang bergerak dibidang usaha pertanian organik.
“Pertanian organik merupakan bisnis dengan peluang pasar yang besar. Saat ini Serba Farm sudah bekerjasama dengan investor, perbankan, institusi Pendidikan, kementan, kemenko perekonomian, korporasi, pemilik lahan, pemda, masyarakat adat dan lain-lain. Selain itu Serba Farm juga membuka peluang Kerjasama yang fokus pada pengembangan Pendidikan melalui penyediaan lokasi praktik kerja lapang, tugas akhir dan pelatihan atau sertifikasi. Serba Farm juga siap menampung qualified fresh graduate dari perguruan tinggi mitra”, pungkas Hadi Saputra Katik Sati selaku founder Serba Farm.
Ditutup oleh Sekretaris Badan PPSDM Pertanian, beliau mengapresiasi kegiatan MAF Polbangtan Bogor, launching buku vokasi pertanian dan pembukaan pelatihan smart farming.
Sumber: Polbangtan Bogor