25 radar bogor

Operasi Aman Saat Pandemi dengan Kamar Operasi Bertekanan Negatif

Operasi
Mayapada Hospital Khususnya di Mayapada Hospital Jakarta Selatan, Mayapada Hospital Bogor BMC dan Mayapada Hospital Surabaya memiliki Kamar Operasi dengan Tekanan Negatif
Operasi
Mayapada Hospital Khususnya di Mayapada Hospital Jakarta Selatan, Mayapada Hospital Bogor BMC dan Mayapada Hospital Surabaya memiliki Kamar Operasi dengan Tekanan Negatif

JAKARTA-RADAR BOGOR, Di situasi pandemi sekarang ini, banyak pasien positif Covid-19 dan pasien non Covid-19 yang membutuhkan tindakan operasi yang tidak bisa ditunda karena kegawatdaruratan yang ada, namun juga menimbulkan kekhawatiran nantinya akan terpapar karena situasi yang belum kondusif.

Baca Juga : BMC Mayapada Bogor Buka Pelayanan Operasi Katarak, Mutakhir dan Tanpa Jahitan

Tidak jarang pasien tersebut  tidak dapat dilakukan operasi di satu Rumah Sakit karena tidak memiliki fasilitas kamar operasi tekanan negatif, untuk pasien dengan positif Covid-19 namun butuh tindakan operasi emergensi.

Tidak banyak pula masyarakat awam mengetahui tentang Kamar Operasi bertekanan negatif. Yang masyarakat tahu adalah ruang operasi adalah ruangan steril untuk tindakan pembedahan pasien dan adanya peralatan yang rumit untuk mendukung dokter tersebut untuk melakukan pembedahan.

Dalam artikel ini, kita akan mengenal lebih lanjut mengenai Kamar Operasi Bertekanan Negatif yang tidak sama dengan kamar operasi biasa.

Kamar operasi bertekanan negatif adalah kamar operasi yang di desain dengan membuat tekanan udara didalam ruang operasi menjadi negatif, yaitu tekanan udara yang berada dalam ruangan tersebut diatur lebih rendah dari luar ruangan, sehingga akan mengunci perputaran udara di ruangan tersebut supaya udara yang di dalam ruangan tidak keluar, bahkan ketika pintunya terbuka pun udara dari dalam ruangan tekanan negatif tidak dapat keluar menyebarkan bakteri maupun virus yang ada didalam ruang kamar operasi.

Sebaliknya, udara dari luar ruangan yang masih lebih bersih dapat masuk ke ruang tekanan negatif. Udara yang sudah terkontaminasi di dalam ruangan bertekanan negatif akan disaring dan diproses terlebih dahulu melalui HEPA filter yang dapat menghilangkan 99.97% droplet nuklei, sebelum dikeluarkan ke udara bebas di luar rumah sakit.

Biasanya ruangan ini digunakan untuk pasien yang diketahui memiliki penyakit infeksi yang dapat menular kepada orang lain dan membutuhkan tindakan pembedahan. Namun, sayangnya tidak semua Rumah Sakit mempunyai Kamar Operasi Bertekanan Negatif.

Karenan minimnya pengetahuan serta tidak banyak RS yang mempunyai Kamar Operasi Tekanan Negatif, banyak orang menunda melakukan operasi ditengah pandemi ini.

Padahal, menunda tindakan operasi, dapat memperburuk penyakit atau keluhan yang sudah ada, serta dapat menimbulkan efek yang fatal, bahkan kematian.

Aditomo Widarso, SpB-KBD (Dokter Spesialis Bedah Konsultan Bedah Digestif Mayapada Hospital Jakarta Selatan) mengatakan, masa pandemi memang belum berakhir, namun jangan sampai menunda pengobatan karena hal tersebut justru dapat berakibat fatal.

“Terutama jika Anda mengalami gejala seperti BAB berdarah, sakit perut yang sangat hebat, mual, muntah, dan disertai demam karena kondisi tersebut harus mendapatkan penanganan medis dengan cepat. Dengan protokol yang ketat dan terpisah untuk pasien infeksius dan non infeksius, penanganan pasien dapat dilakukan dengan maksimal,” ujarnya.

Pada dasarnya pasien dengan penyakit infeksi diharuskan menjalani perawatan dan pengobatannya secara terpisah dengan pasien lain, dipisahkan pada ruangan tersendiri agar pasien tersebut tidak membahayakan pasien lain.

Sehingga diperlukan ruangan yang didesain khusus dan diperuntukkan menangani pasien yang terjangkit penyakit infeksi, termasuk kamar operasi untuk menangani pasien-pasien yang terjangkit penyakit infeksius yang membutuhkan tindakan operasi.

Bagi pasien lansia yang terjatuh ataupun seseorang yang mengalami cedera ketika olahraga, juga diimbau untuk tidak menunda pemeriksaan fisik karena akan berakibat fatal.

“Konsultasikan segera kondisi anda bila ada cedera, luka, kelainan bentuk, nyeri pada otot, sendi atau tulang anda. Penanganan dini akan memberikan hasil yang optimal untuk pasien dan dengan adanya alur pelayanan pasien yang terpisah antara pasien infeksi atau noninfeksi, keselamatan pasien tetap menjadi prioritas kami,” tutur Dr. Panca Sitorus, SpOT(K)Hip&Knee (Dokter Spesialis Orthopaesi dan Traumatologi Konsultan Hip & Knee Mayapada Hospital Jakarta Selatan).

Mayapada Hospital Khususnya di Mayapada Hospital Jakarta Selatan, Mayapada Hospital Bogor BMC dan Mayapada Hospital Surabaya memiliki Kamar Operasi dengan Tekanan Negatif dengan alur yang terpisah sehingga aman bagi pasien yang membutuhkan tindakan operasi emergensi dan terencana, baik pasien infeksius maupun non-infeksius.

Setiap tenaga medis dan paramedis yang bertugas di kamar operasi tekanan negatif Mayapada Hospital menggunakan APD level 3, dilakukan rutin PCR Swab setiap minggunya dan sudah divaksinasi Covid-19.

Selain itu, kamar perawatan khusus pasien Covid19 dan non-Covid, berada dalam gedung/tower/lantai yang terpisah. Protokol pembersihan kamar operasinya pun dengan melakukan sterilisasi dan disinfeksi ruangan secara rutin, serta melakukan pemeriksaan kultur udara dan swab di kamar operasi secara berkala dengan pantauan Komite PPencegahan dan Pengendalian Infeksi (KPPI) rumah sakit.

Jadi untuk pasien-pasien Covid-19 dengan kasus tertentu yang membutuhkan tindakan elektif maupun emergensi, bisa dilakukan tindakan operasi di kamar operasi tekanan negatif sehingga meminimalisir terjadinya resiko pemaparan infeksi kepada pasien lain selama operasi berlangsung.

Demikian pula dengan pasien-pasien non covid yang membutuhkan tindakan elektif maupun emergensi, selama operasi berlangsung tidak perlu merasa khawatir akan terpapar oleh pasien infeksius seperti pasien Covid-19. (*)

By: Mayapada Healthcare