25 radar bogor

Desa Wisata Benteng, Tawarkan Jelajah Desa dengan Potensi Beragam

Kades didampingi istri, dan para penggerak Desa Wisata Benteng saat soft launching Desa Wisata Benteng, Sabtu (5/2).

CIAMPEA-RADAR BOGOR, Desa Wisata Benteng, di Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, kembali dihidupkan. Soft launching pun diadakan pihak desa dibantu tim Dosen Mengabdi IPB, Sabtu (5/2).

Desa Wisata Benteng dibangun sejak 2014, namun sempat terhenti karena pandemi. Nah, kedatangan Dosen Mengabdi IPB yang melakukan pendampingan membuat Desa Wisata Banteng kembali diaktifkan dan digali lagi potensinya. Mulai dari wisata alamnya, wisata pertanian hingga wisata budaya yang ada di desa tersebut.

Ketua TP PKK Desa Benteng, Wiwin Wijayani mengatakan, Desa Wisata Benteng tidak berada dalam satu hamparan. Sehingga, banyak yang bisa dieksplore. “Jadi, tamu bisa menjelajahi desa, karena yang disuguhkan desa kami banyak memiliki keunggulan,” jelasnya.

Di antaranya, tambah dia, ada Kampung Casava, potensi pertanian yang dikelola Kelompok Tani Cahaya Hati, Budidaya Lele Bioflok dan Maggot, UKM susu kedelai, laboratorium benih hingga wisata alam seperti Benteng River Tubing. “Kita juga mau ada potensi budaya, sangat multikultural di Desa Benteng ini. Mulai dari tarian tradisional, tempat ibadah, hingga rumah belanda termasuk mercusuar,” jelasnya.
Yang menarik, desa ini memiliki ratusan UMKM yang memproduksi hasil pertanian, peternakan ataupun kreativitas seni. “Mudah-mudahan, ke depan ada perusahaan yang tertarik atau CSR dan bisa membantu mengembangkan Desa Wisata Benteng,” harap ibu kades ini.

Sementara itu, perwakilan dari Ketua Tim Pendamping dari IPB, Muh Faturokhman mengatakan bahwa tujuan IPB untuk mengembangkan dan melanjutkan kembali potensi-potensi warga di Desa Banteng yang sempat terhenti karena pandemi. “Padahal, banyak keunggulannya. Mulai dari wisata agro, seperti jambu kristal, kedelai. Lalu wisata alam dan budaya, di mana ada masjid tertua, kelenteng dan gereja,” bebernya.

Pihak IPB melakukan pendampingan, mulai dari pemetaan potensi, pendampingan langsung, peta jalannya, hingga mengangkat keunggulan yang ada di Desa Benteng. “Kendalanya selain akses ke jalan utama cukup jauh, promosi juga masih kurang,” tambahnya, yang diamini Ketua Penggerak Desa Wisata Benteng, Wahyu Syarif Hidayat.

Sehingga, kata Fatur, tim dosen dari IPB tidak hanya membantu dari sisi pengembangan juga memberikan cara mengemas dan mempromosikan karya dan hasil UMKM warganya. (pia)