25 radar bogor

Warga yang Dirawat di RS Kota Bogor Terpapar Omicron, Bima : Tidak Usah Diperdebatkan

Ilustrasi Omicron Kraken
Ilustrasi Omicron Kraken
Omicron
Ilustrasi Omicron

BOGOR-RADAR BOGOR, Wali Kota Bogor Bima Arya memastikan warga yang saat ini tengah menjalani perawatan di rumah sakit terpapar Covid-19 varian Omicron. Hal itu diketahui berdasarkan hasil uji sample yang dilakukan di RSUD Kota Bogor.

Baca Juga : Kabar Gembira untuk Wajib Pajak, Pemkot Bogor Berikan Diskon PBB-P2

Selain jumlah kasus warga Kota Bogor yang terpapar Covid-19 semakin meningkat, hasil uji sample tersebut memperkuat Pemkot Bogor untuk menghentikan sementara Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sejak Rabu (2/1/2022) hingga 7 Februari 2022 pada semua jenjang pendidikan.

“Saya sudah mendapatkan juga berapa (warga) positif Omicron, dari angka yang ada dipastikan Omicron, karena data sampel yang ada sudah Omicorn. Jadi itu landasan kita,” kata Bima Arya, Kamis (3/2/2022).

Bima Arya menjelaskan, dari 10 sample pasien di RSUD Kota Bogor yang telah dilakukan uji sampel, diketahui beberapa orang di antaranya positif Covid-19 varian Omicron.

“Artinya tidak usah dipermasalahkan lagi, yakin haqqul yakin sebagian besar, Omicron semua,” kata Bima.

“Seperti ini tidak mungkin varian lain kecuali Omicron, tidak usah diperdebatkan lagi, lebih baik fokus pada penanganan,” imbuhnya.

Dengan melihat kondisi tersebut, kata dia, Pemkot Bogor menyepakati PTM dihentikan sejak Rabu (2/1/2022) hingga 7 Februari 2022.

Keputusan itu tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Ketua Satgas Covid-19 Kota Bogor Nomor 01/STPC/02/2022, tentang Kebijakan Penghentian Sementara pada Masa PPKM di Kota Bogor.

Disisi lain, Bima Arya mengaku banyak orang tua yang keberatan jika anaknya kembali menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Namun, politisi PAN itu menegaskan jika upaya tersebut merupakan langkah terbaik yang bisa kita untuk membendung laju Omicron.

“Karena ini bukan hanya menyelamatkan anak-anak, tetapi saat kembali ke rumah, akan menularkan ke orang tua, lansia, yang memiliki komorbid dan lain-lain,” ungkapnya.

“Berdasarkan data juga mayoritas yang kena itu anak-anak SMA, jadi bukan SD, dan SMP,” ucapnya.

“Jadi mereka yang mobilitasnya masih tinggi di luar sekolah, tertular ke sekolah, membawa ke sekolah, menularkan ke keluarga. Ini yang berbahaya,” tukasnya.

Hingga kini, berdasarkan data Satgas Kota Bogor pada Rabu (2/2/2022) dilaporkan terjadi 95 kasus baru.

Dengan penambahan itu, jumlah akumulasi kasus positif Covid-19 aktif di Kota Bogor mencapai 713, meninggal 530, dan sembuh 37.245 kasus. (ded)

Editor : Yosep