25 radar bogor

Jangan Disepelekan, Kematian Covid-19 Omicron di AS Melebihi Delta

Jangan Disepelekan, Kematian Covid-19 Omicron di AS Melebihi Delta
Jangan Disepelekan, Kematian Covid-19 Omicron di AS Melebihi Delta

RADAR BOGOR, Awal mula varian Omicron muncul dan dinyatakan sebagai Variant Of Concern (VOC) oleh WHO, varian ini dinyatakan memiliki gejala yang lebih ringan daripada Delta.

Namun ternyata di Amerika Serikat, data yang terlapor membuktikan angka kematian akibat Omicron justru lebih tinggi dibanding saat Delta melanda.

Baca juga: Hari Ini, 492 Warga Jawa Barat Terpapar Covid-19 Omicron, Sebarannya Disini…

Di AS, Omicron menyerang rata-rata 2.200 nyawa setiap hari. Data ini lebih tinggi dari varian Delta, yang memuncak pada rata-rata selama tujuh hari yakni 2.078 kematian pada September tahun lalu, menurut analisis Reuters.

Artinya pernyataan bahwa Omicron lebih ringan daripada varian Delta tetap harus diwaspadai. Meski cakupan vaksin sudah lebih tinggi dibanding saat Delta menyerang, namun tetap saja Omicron tak bisa dianggap sepele.

Lantas mengapa begitu banyak orang masih kritis akibat Omicron? Omicron telah ditemukan menyebar jauh lebih cepat daripada varian Delta yang dominan sebelumnya. Omicron dinyatakan dalam penelitian empat kali lebih mudah menular.

Sebagian besar dari mereka yang sekarat akibat Omicron di AS tidak divaksinasi. Ini menunjukkan bahwa vaksin memang membuat perbedaan dalam mengurangi rawat inap dan kematian.

“Varian yang lebih menular cenderung menyebar melalui populasi dengan sangat cepat,” kata seorang profesor epidemiologi dan kedokteran di Universitas Columbia di New York City, Wafaa El-Sadr, mengatakan kepada Reuters.

“Kita kemungkinan masih akan melihat peningkatan rawat inap dan kematian pada mereka yang tidak divaksinasi dan tidak dikuatkan,” tambahnya.

Omicron bukan varian yang ringan, tetapi lebih ringan dibanding Delta. Karena itu tetap bisa memicu kematian. “Kami mendapatkan informasi yang semakin banyak bahwa Omicron tidak separah Delta, tetapi masih merupakan virus yang berbahaya,” kata petinggi Organisasi Kesehatan Dunia dr. Maria Van Kerkhove.

Lansia, komorbid, anak-anak hingga mereka yang belum divaksin tetap rentan. Rumah sakit masih dipenuhi dengan kelompok rentan.

“Ini menunjukkan bahwa itu tidak separah Delta, tetapi tidak ringan,” katanya.

Rumah sakit di seluruh dunia telah berjuang dengan jumlah penerimaan karena kasus Omicron melonjak pada bulan Desember dan Januari. Di AS dan Inggris, militer dikirim untuk membantu mendukung rumah sakit mengatasi kekurangan staf.

Penghitungan Reuters menunjukkan rawat inap Covid-19 mencatat rekor di beberapa negara bagian AS pada Januari, termasuk Arkansas dan North Carolina. Ini memberikan beban yang signifikan pada sistem perawatan kesehatan yang sudah terbebani secara signifikan mengingat kita memasuki tahun ketiga pandemi ini.

“Dan, jika orang tidak dapat menerima perawatan yang tepat yang mereka butuhkan, maka lebih banyak orang akan berakhir dengan penyakit parah dan kematian, dan itu adalah sesuatu yang ingin kami cegah,” tutup dr. Maria. (jawapos)