25 radar bogor

Plaza Bogor Jadi Gedung Parkir, DPRD: Ribuan Pedagang Terancam jadi Pengangguran!

Plaza Bogor
Yogya Bogor Suryakencana di Plaza Bogor resmi berhenti beroperasi.

BOGOR-RADAR BOGOR, Anggota DPRD Kota Bogor, Rizal Utami mempersoalkan rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang akan membangun kawasan Plaza Bogor dan Pasar Bogor menjadi Park and Ride atau gedung parkir.

Rizal mempertanyakan apakah rencana membangun gedung parkir tersebut sudah disosialisasikan dan tempat relokasi bagi para pedagang memungkinkan.

Baca juga: Sayangkan Pernyataan Arteria, Ketua DPRD Kota Bogor : Negarawan yang Cukup Arogan!

“Kita sangat menyayangkan keluar statment seperti itu, karena memang sebelum mau menginformasikan rencana itu, harus sudah ada kajian secara matang dan dipikirkan dampak ke bawahnya,” kata Rizal Utami, Selasa (1/2/2022).

Rizal menjelaskan, rencana membangun gedung parkir di kawasan Pasar Bogor dan Plaza Bogor ini belum diketahui para pedagang.

Untuk itu, dirinya menyarankan ke Pemkot Bogor agar menyelesaikan atau sosialisasikan terlebih dahulu ke pedagang terkait rencana relokasi pasar ini.

“Sebaiknya sosialisasikan dulu karena memindahkan pedagang yang ribuan itu tidak mudah, apalagi ini pasar tertua di Kota Bogor yang pedagangnya turun temurun,” ucap dia.

Rizal juga mengingatkan agar kejadian tahun 2019 tidak terulang, lantaran wacana pembongkaran Plaza Bogor menyebabkan sejumlah tenant besar angkat kaki, seperti Ramayana Robinson hingga pedagang strategis seperti toko emas.

Belum lagi, dilanjutkan Rizal Utami, ada sebanyak 1.400 kios yang ada di Pasar dan Plaza Bogor. Jika satu kios mempekerjakan dua pegawai, tentu ada 2.800 orang yang nasibnya akan terganggu dengan rencana pembangunan gedung parkir ini.

“Bagi kita pedagang itu jangan disia-siakan nasibnya. Karena kalau relokasi gagal, tentu ini akan berdampak kepada ribuan pedagang yang terancam jadi pengangguran,” imbuhnya.

“Apalagi (tempat relokasi) di Pasar Sukasari itu tempatnya tidak besar dan tidak mungkin bisa menampung ribuan pedagang Pasar dan Plaza Bogor. Pasti mereka akan bertebaran (jualan) di jalan,” ungkap Rizal Utami.

“Kalau mau siapkan sarana prasarananya dulu dan jamin hak pedagang Pasar dan Plaza Bogor bisa berjualan dengan tenang,” lanjut politisi PPP itu.

Selain itu, menurutnya, pendapatan Perumda PPJ Kota Bogor saat ini 40 persennya berasal dari Pasar dan Plaza Bogor. Apabila rencana membangun gedung parkir tetap dilaksanakan, apakah Pemkot Bogor siap kehilangan pendapatan.

“40 persen pendapatan Perumda PPJ itu ada di Pasar dan Plaza Bogor, apakah pemerintah mau kehilangan pendapatan? Ini sangat disayangkan,” ucapnya.

Belum lagi, kata dia, Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) saat ini tengah berjuang menagih biaya sewa pedagang setelah hak guna pakai yang telah diperjuangkan berhasil diraih.

Untuk diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mulai menggarap desain Park and Ride yang diproyeksikan dibangun di kawasan Plaza Bogor dan Pasar Bogor. Hal itu dilakukan menyusul penataan kawasan Jalan Suryakencana yang dilaksanakan pada tahun anggaran 2021.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Bogor, Dody Ahdiat mengatakan, Detail Engineering Design (DED) untuk Park and Ride dikerjakan pada tahun anggaran 2022.

Sedangkan pembangunan fisik dilakukan pada 2023 atau paling lambat pada 2024.

Dody menambahkan, desain tersebut ditarget rampung tahun ini. Sedangkan pembangunan fisik Park and Ride disebut bakal dikaver dengan skema Build Operate Transfer (BOT) dan nantinya akan diadakan Beauty Contest.

Kemudian, sambung Dody kedepanya bakal ada pusat ekonomi kreatif, pusat kuliner dan pusat cindera mata.

Pengelolaan Park and Ride ada di bawah Perumda Pasar Pakuan Jaya lantaran Plaza Bogor dan Pasar Bogor merupakan bagian dari Penyertaan Modal Pemerintah (PMP).

“Pengelolaannya direncanakan Pasar Pakuan Jaya dan akan membuat anak perusahaan,” ucapnya.

Meski demikian, sebelum dibangun dirinya mengisyaratkan untuk menertibkan terlebih dahulu PKL dan melakukan relokasi pedagang di Plaza Bogor dan Pasar Bogor.

“Di­tata keseluruhan,” katanya.

Di sisi lain, pihaknya juga tengah mencari solusi bagi pendapatan Perumda Pasar Pakuan Jaya lantaran sebagian besar berasal dari Plaza Bogor dan Pasar Bogor.

Sehingga pembangunan Park and Ride baru bisa terlaksana bila relokasi pedagang bisa dilakukan.

Rencananya, pedagang Plaza dan Pasar Bogor akan direlokasi ke Pasar Sukasari dan Pasar Jambu Dua.(ded)