25 radar bogor

PB PTMSI Pimpinan Peter Layardi Klaim Diakui KONI Pusat

PB PTMSI
PB PTMSI
PB PTMSI
PB PTMSI

BOGOR—RADAR BOGOR, Pernyataan mantan atlet nasional, Gilang Maulana terkait tigalisme kepengurusan PB PTMSI membuat gerah pengurus PB PTMSI pimpinan Peter Layardi Lay.

Baca Juga : Majukan Olahraga Tenis Meja, PTM Jatayu Fokus Pembinaan Calon Atlet

Melalui Humas PB PTMSI pimpinan Peter Layardi, mengklaim kepengurusannaya sudah mendapat pengakuaan dari KONI Pusat melalui surat keputusan (SK) KONI Pusat Nomor 53 Tahun 2019 dan SK Nomor 105 Tahun 2019 tentang Pergantian Antar Waktu (PAW) untuk masa bhakti 2018 s/d 2022.

KONI Pusat juga tidak ada mengeluarkan SK lain untuk Ketum PB PTMSI kecuali kepada Peter Layardi Lay yang sah sebagai Ketum PB PTMSI.

‘’Makanya bila ada yang mengaku-ngaku kepengurusan PB PTMSI, kami akan gugat secara hukum,’’ tegas kata Humas PB PTMSI pimpinan Peter Layardi, Juhara.

Dirinya tak ingin masalah ini terus berlarut. Ia mengemukakan, PB PTMSI di bawah kepemimpinan Peter Layardi yang sah karena diakui dan dilantik oleh KONI Pusat.

“Bila semua menghormati dan taat kepada aturan hukum olah raga dan fakta yang ada di Indonesia, maka sebenarnya tidak ada lagi dualisme kepengurusan tenis meja nasional,” kata Juhara.

Saat ini, pihaknya menggugat OG di PN Jakarta Pusat karena mengaku-ngaku Ketum PB PTMSI.

OG dinilai mengganggu dan membuat perbuatan tidak menyenangkan terhadap dirinya sebagai Ketum PB PTMSI yang sah, maupun melakukan gangguan terhadap program pembinaan untuk mengangkat prestasi para atlet dan tenis meja Indonesia.

Dalam proses hukum ini, pihaknya juga meminta waktu untuk melakukan mediasi dengan OG. Namun tidak mendapat respon dari OG, sehingga keputusan selanjutnya dikembalikan kepada hakim.

Seperti diberitakan sebelumnya, tigalisme kepengurusan Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) membuat kecewa insan tenis meja di Indonesia.

Tak hanya atlet, pelatih dan pecinta tenis meja di tanah air tak bisa menyaksikan atlet tenis meja terbaik di tanah air bertanding di tingkat pekan olahraga nasional (PON) dan asia tenggara.

‘’Jujur saya kecewa, sebagai pelatih kecewa, hampir 12 tahun ini kita kehilangan dua genarasi atlet tenis meja di tanah air,’’ kata mantan atlet nasional Gilang Maulana, saat hadir dalam peresmian penggunaan Gedung Olahraga (GOR) mini Perkumpulan Tenis Meja (PTM) Jatayu di Gg. Pahlawan, RT.01/RW.07, Kelurahan Kedung Jaya, Kecamatan . Tanah Sereal, Kota Bogor Minggu (30/1/2021). (unt)