25 radar bogor

Tata Kawasan Kemacetan, Ade Yasin; Kuncinya Adalah Komunikasi

Kemacetan
Suasana lalulintas di simpang Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemkab Bogor terus berbenah atasi kemacetan di beberapa wilayah diantaranya, simpang Ciawi, Gadog, Dramaga dan Ciampea. Foto : Hendi Novian
Kemacetan
Suasana lalulintas di simpang Ciawi. Pemkab Bogor terus berbenah atasi kemacetan di beberapa wilayah diantaranya, simpang Ciawi, Gadog, Dramaga dan Ciampea. Foto : Hendi Novian

CIBINONG – RADAR BOGOR, Bupati Bogor, Ade Yasin mengingatkan bawahannya untuk tidak segan berkoordinasi serta berkolaborasi dalam menata wilayah titik kemacetan. Ada beberapa kawasan atau jalan yang menjadi prioritas sebagai sumber kemacetan.

Baca Juga : Diduga Penggelapan Mobil, Warga Ciparigi Dilaporkan ke Polres Bogor

“Kuncinya adalah komunikasi, saya selalu ingatkan dalam setiap kesempatan agar kita jangan gengsi untuk berkoordinasi dan berkolaborasi,” ujar Ade Yasin saat memimpin Rapat Koordinasi Rencana Percepatan Pembangunan Infrastruktur, Melalui Penataan Kawasan Kecamatan di Ruang Rapat Bupati Bogor, Cibinong pada Kamis (27/1/2022).

Dirinya menyebutkan, kawasan yang menjadi prioritas penataan seperti pintu Tol Citeureup sampai Pasar Cibinong. Lalu pintu tol Ciawi dan Pasar Ciawi serta Flyover Cileungsi.

Selanjutnya, beberapa simpang penyebab kemacetan di wilayah Ciampea juga ruas jalan rusak yang sering dikeluhkan masyarakat.

Masuk ke Leuwiliang, yakni di sekitar pasar dan juga jalan rusak. Sementara di Parung yakni parkir liar, titik mangkal angkutan umum dan kemacetan di pertigaan Pasar Parung. Berlanjut di Gunung Sindur yakni jalan rusak di sekitar Puspitek.

Ade Yasin menginstruksikan kepada dinas-dinas terkait untuk segera menyelesaikan penataan di Tahun 2022 ini.

“Konsep penataannya harus dibuat secara matang, dinas terkait jangan hanya melihat dari peta atau dari pandangan drone, tapi harus injakkan kaki kita ke kawasan tersebut agar hasilnya sesuai dengan apa yang diinginkan masyarakat,” tegasnya.

Di tempat yang sama, anggota Tim Percepatan Pembangunan Strategis (TP2S) Kabupaten Bogor, Yayat Supriatna menuturkan, diskusi di lapangan sebetulnya sangat efektif untuk langsung melakukan tindakan dan pemetaan penanganan masalah.

“Masalah kemacetan itu bukan hanya kaitannya soal penataan, tapi harus dilihat aktor di belakangnya. Misalnya ketertiban angkotnya, PKL-nya, dan lain sebagainya. Pemetaan itu saya kira penting untuk memecahkan masalah dari kasus ke kasus,” tutur Yayat.

Yayat mengusulkan, penataan dimulai dari masalah yang paling besar seperti kawasan Ciawi. Dengan melibatkan lintas sektor seperti Pemerintah Kota Bogor, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.

“Karena ketika berhasil menata kawasan Ciawi, pemerintah pusat dan provinsi akan merasa terlibat dalam menuntaskan persoalan yang kita hadapi,” kata pakar Tata Ruang Universitas Trisakti itu.(cok)

Editor : Yosep