25 radar bogor

Warga Mau Vaksin Covid-19 Ditolak Puskesmas Pasir, DPRD Jabar: Keterlaluan !

Anggota DPRD Jabar, Asep Wahyuwijaya
Anggota DPRD Jabar, Asep Wahyuwijaya

BOGOR – Peristiwa penolakan warga yang akan vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Pasir, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor mendapat perhatian serius DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar).

“Keterlaluan!. Secara prinsip, perilaku dan respon petugas kesehatan seperti itu tentu tidak bisa dianggap sebagai sesuatu hal yang bisa dimaklumi,” tegas anggota DPRD Provinsi Jabar, Asep Wahyuwijaya.

Ia mengatakan, petugas kesehatan yang menolak tersebut dan Kepala Puskesmasnya harus dipanggil oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) maupun camat untuk dikonfirmasi integritasnya sebagai petugas front liner kesehatan.

BACA JUGA : Parah! Puskesmas Pasir Larang Warga Beda Kecamatan Vaksin Covid-19

“Masa Dinkes memasang petugas yang melayani masyarakat untuk urusan kesehatan yang mestinya lembut dalam tutur dan baik dalam sikap, namun justru menampakan perilaku yang sebaliknya,” ungkap legislator Dapil Kabupaten Bogor tersebut.

Lebih lanjut ia mengatakan, petugas pelayanan kesehatan yang menangani vaksin Covid-19 ini harus amat paham dengan kondisi bahwa kabar negatif bahkan hoax soal vaksin masih amat tinggi.

“Lah sekarang pada saat ada warga yang mau datang divaksin malah diperlakukan kasar? Jadi, melayani warga untuk vaksin itu spiritnya bukan semata-mata menjalankan instruksi dari atasan saja,” jelasnya.

Namun, sambung kang AW (sapaan akrab,red) kerja baik dan sikap welcome petugas kepada warga untuk divaksin pun adalah dalam rangka turut menghalau kabar buruk soal vaksin itu.

“Saya khawatir, selain petugasnya jangan-jangan Kepala Puskesmas’nya pun malah tidak mengerti juga soal ini sehingga dia pun abai pula dalam melakukan pemahaman dan pembinaan soal ini di lingkungan puskesmasnya,” tuturnya.

Ditolak, Puskesmas Pasir Larang Warga Beda Kecamatan Vaksin Covid-19
Ditolak, Puskesmas Pasir Larang Warga Beda Kecamatan Vaksin Covid-19

Ia mendesak, petugas urusan layanan kesehatan jika tak bisa bersikap humanis dalam pekerjaannya, jangan disimpan menjadi di garda depan, tapi tarik saja ke dinas.

“Bisa rusak nanti citra baik petugas kesehatan yang kerjanya benar gara2 ulah satu dua orang oknum petugas lapangan yang perilakunya kasar seperti itu,” paparnya.

Sebelumnya, Kamis (27/1) pagi pihak Puskesmas Pasir, Kecamatan Ciampea menolak dengan tegas salah satu warga yang akan vaksinasi. “Kami tidak terima warga dari daerah lain,” tegas salah satu petugas Puskesmas Pasir, Erlinda Elfrida.

Ia meminta, agar orang tua yang datang tersebut melakukan vaksinasi di sekolahnya. “Sekolahnya anti vaksin ?,” ucap Erlinda dengan nada tinggi.

Mendapat perlakuan kasar tersebut, Siti Dewi (33) dan anaknya akhirnya terpaksa pulang kembali tanpa kepastian. “Saya sudah minta izin ke wali kelas, untuk tidak masuk sekolah karena akan vaksin. Namun, sampai di sini (Puskemas Pasir,red) malah ditolak,” ujar warga Perumahan GSE 2, Desa Cinangka, Kecamatan Ciampea, Siti Dewi.

Ia mengatakan, kartu keluarga miliknya masih tertulis Desa Leuwimekar, Kecamatan Leuwiliang namun hal tersebut terjadi karena pihaknya belum sempat mengurus pergantian alamat karena pandemi Covid-19. “Saya sudah lama tinggal di GSE, Kecamatan Ciampea ini,” ungkapnya.

Siti mengaku, kecewa dengan perlakuan pihak Puskesmas Pasir tersebut. Lebih lanjut ia mengatakan, tak tahu lagi harus kemana untuk vaksinasi. Terlebih, sekolah anaknya di kawasan Warungborong, Kecamatan Ciampea tak menyelenggarakan vaksinasi.

“Bukannya, pak Presiden Jokowi, Gubernur Jabar hingga Bupati Ade Yasin sudah memerintahkan untuk mempercepat vaksinasi. Tapi, kok malah seperti diusir,” keluhnya. (luc)