25 radar bogor

Warga Ditolak Puskesmas Pasir, Kadinkes Mohon Maaf dan Siap Evaluasi Pegawai

Kepala Dinkes Kabupaten Bogor, Drg. Mike Kaltarina MARS
Kepala Dinkes Kabupaten Bogor, Drg. Mike Kaltarina MARS

BOGOR – Peristiwa penolakan vaksinasi oleh Puskesmas Pasir, Kecamatan Ciampea menjadi tamparan keras bagi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor.

“Saya dan dinas mohon maaf atas adanya kejadian tersebut,” ucap Kepala Dinkes Kabupaten Bogor, Drg. Mike Kaltarina MARS.

Ia berjanji, segera memanggil Kepala Puskesmas Pasir dr Ricka Sandra dan bidan Erlinda Elfrida. “Kami akan langsung evaluasi kinerja, agar masalah ini tak terulang,” ungkapnya.

Menurut dia, pemerintah kini sedang menggeber program vaksinasi Covid-19 sehingga semua petugas harus bekerja dengan baik. “Vaksinasi Covid-19 bisa dilakukan di mana saja, jadi sekali lagi saya mohon maaf soal mis komunikasi ini,” tuturnya.

BACA JUGA : Warga Mau Vaksin Covid-19 Ditolak Puskesmas Pasir, DPRD Jabar: Keterlaluan !

Sebelumnya, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Asep Wahyu Wijaya menegaskan, perilaku dan respon petugas kesehatan seperti itu tentu tidak bisa dianggap sebagai sesuatu hal yang bisa dimaklumi.

Ia mengatakan, petugas kesehatan yang menolak tersebut dan Kepala Puskesmasnya harus dipanggil oleh Kepala Dinkes untuk dikonfirmasi integritasnya sebagai petugas front liner kesehatan.

“Masa Dinkes memasang petugas yang melayani masyarakat untuk urusan kesehatan yang mestinya lembut dalam tutur dan baik dalam sikap, namun justru menampakan perilaku yang sebaliknya,” ungkap legislator Dapil Kabupaten Bogor tersebut.

BACA JUGA : Parah! Puskesmas Pasir Larang Warga Beda Kecamatan Vaksin Covid-19

Lebih lanjut ia mengatakan, petugas pelayanan kesehatan yang menangani vaksin Covid-19 ini harus amat paham dengan kondisi bahwa kabar negatif bahkan hoax soal vaksin masih amat tinggi.

“Lah sekarang pada saat ada warga yang mau datang divaksin malah diperlakukan kasar. Jadi, melayani warga untuk vaksin itu spiritnya bukan semata-mata menjalankan instruksi dari atasan saja,” jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kamis (27/1) pagi pihak Puskesmas Pasir, Kecamatan Ciampea menolak dengan tegas salah satu warga yang akan vaksinasi. “Kami tidak terima warga dari daerah lain,” tegas salah satu petugas Puskesmas Pasir, Erlinda Elfrida.

Ia meminta, agar orang tua yang datang tersebut melakukan vaksinasi di sekolahnya. “Sekolahnya anti vaksin ?,” ucap Erlinda dengan nada tinggi.

Mendapat perlakuan kasar tersebut, Siti Dewi (33) dan anaknya akhirnya terpaksa pulang kembali tanpa kepastian. “Saya sudah minta izin ke wali kelas, untuk tidak masuk sekolah karena akan vaksin. Namun, sampai di sini (Puskemas Pasir,red) malah ditolak,” ujar warga Perumahan GSE 2, Desa Cinangka, Kecamatan Ciampea, Siti Dewi.

Ia mengatakan, kartu keluarga miliknya masih tertulis Desa Leuwimekar, Kecamatan Leuwiliang namun hal tersebut terjadi karena pihaknya belum sempat mengurus pergantian alamat karena pandemi Covid-19. “Saya sudah lama tinggal di GSE, Kecamatan Ciampea ini,” ungkapnya.

Siti mengaku, kecewa dengan perlakuan pihak Puskesmas Pasir tersebut. Lebih lanjut ia mengatakan, tak tahu lagi harus kemana untuk vaksinasi. Terlebih, sekolah anaknya di kawasan Warungborong, Kecamatan Ciampea tak menyelenggarakan vaksinasi.

“Bukannya, pak Presiden Jokowi, Gubernur Jabar hingga Bupati Ade Yasin sudah memerintahkan untuk mempercepat vaksinasi. Tapi, kok malah seperti diusir,” keluhnya. (luc)