25 radar bogor

Rupiah Sulit Bergerak, The Fed dan Omicron jadi Perhatian Utama

Karyawan penukaran uang
Karyawan penukaran uang
Karyawan penukaran uang
Karyawan penukaran uang

JAKARTA-RADAR BOGOR, Perdagangan nilai mata uang Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih sulit bergerak menguat karena faktor global yang menekan kurs. Mengutip kurs tengah Bank Indonesia (BI) saat ini Rupiah ada di level 14.327 per dollar AS.

Baca Juga: Pimpinan DPD Kepala Otorita IKN dari Putra Daerah Kalimantan

“Nilai tukar Rupiah masih berpotensi bergerak dalam kisaran 14.300-14.380 hari ini dan masih memiliki potensi pelemahan,” kata analis keuangan Ariston Tjendra kepada JawaPos.com, Selasa (25/1).

Ariston menjabarkan, para pelaku pasar masih mewaspadai hasil rapat kebijakan moneter the Fed pada Kamis dini hari pekan ini. “Indikasi pengetatan moneter yang lebih besar bisa mendorong penguatan dollar AS ke depan,” ucapnya.

Sementara sentimen dari dalam negeri, kondisi peningkatan kasus Covid-19 juga masih diwaspadai pelaku pasar jika seandainya pemerintah berpotensi memberlakukan PPKM kembali yang lebih ketat. Hal itu bisa memberikan tekanan pada mata uang Garuda.

Meskipun demikian, lanjutnya, walaupun ada sentimen the Fed, Rupiah masih bisa bergerak menguat dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi Indonesia yang relatif stabil dari sisi inflasi.

“Serta pandemi dan peluang pemulihan ekonomi ke depan dibandingkan kondisi yang terjadi di AS,” pungkasnya.(Jpg)