BABAKAN MADANG-RADAR BOGOR, Badan Pengurus Daerah (BPD) Indonesian Chef Assosiation (ICA) Bogor Raya jadi tuan rumah perayaan Anniversary ICA yang ke-15.
Digelar di AEON Mall Sentul City, kegiatan ini juga sekaligus memperingati Hari Chef Nasional yang jatuh setiap 25 Januari ini.
Baca juga: Puluhan Chef Ramaikan Ajang Talas Dessert Competition
Event nasional yang dilakukan secara online maupun offline, kegiatan ini digelar selama tiga hari 25-27 Januari 2022.
Turut hadir Presiden ICA, Chef Henry Alexie Bloem secara virtual, lalu hadir secara langsung Bupati Bogor, Ade Yasin didamping Kadisbudpar Kabupaten Bogor, jajaran Pemkot Bogor, PHRI serta sejumlah chef terkenal.
Ketua Indonesian Chef Association (ICA) Bogor Raya Chef Zahakir Haris mengatakan, event ini diisi berbagai kegiatan kompetisi seperti Fruit Carving, Hot Kitchen, Cake Decoration dan kegiatan kuliner lainnya.
“Saya berharap dengan adanya event seperti ini, chef-chef muda bisa terus maju, berkontribusi untuk pemerintah khususnya dari segi kuliner dan tetap lestarikan masakan nusantara,” ujarnya dalam acara tersebut.(25/1)
Menurut Chef Haris, banyak chef dari ICA yang telah bertugas di luar negeri seperti Australia, Slovakia bahkan Amerika. Di negara sendiri pun, banyak chef yang tergabung dalam ICA yang telah berkiprah di Hotel-Hotel bintang lima.
Di setiap tugasnya, chef chef ICA terus berusaha menyajikan santapan terbaik bukan hanya pada menu western, namun juga masakan nusantara.
“ICA awalnya dibentuk untuk chef profesional, seiring perjalanan, kami menjadi sebuah organisasi yang mewadahi para pemerhati kuliner, pelajar, pebisnis. Khususnya untuk membangkitkan masakan nusantara,” jelas Chef Haris.
Sementara itu, Bupati Bogor, Ade Yasin mendorong ICA sebagai organisasi penggiat kuliner untuk terus memperkenalkan kuliner asli Indonesia ke mancanegara.
“Hari ini kita merayakan hari ulang tahun ke-15 ICA. Semoga ICA semakin solid dan terus berkembang dalam memajukan profesi chef Indonesia agar semakin berdaya saing dan menduduki kuliner tertinggi di Indonesia,” ucapnya dalam membuka kegiatan tersebut.
Menurutnya, makanan dapat membuat bahagia, menjadi pemersatu bangsa, serta menjadi penyemangat dalam hidup.
Seperti kuliner tradisional yang sudah masuk hotel-hotel bintang lima, seperti colenak asal sunda, bahkan ada juga bala-bala atau bakwan. Artinya, makanan dapat menyentuh semua kelas dan kalangan, sehingga semua dipersatukan oleh makanan.
“Peran komunitas penggiat kuliner diharapkan terus berupaya untuk pengembangan ekonomi kreatif demi mendukung program pariwisata. Karena pariwisata tidak dapat lepas dari kuliner,” pungkasnya.(cok)
