25 radar bogor

Kabupaten Sumedang Jadi Role Model Pengembangan Kacang Koro Pedang

Sumedang
Kick Off Penanaman Kacang Koro di Desa Linggajaya, Kecamatan Cisitu, Sumedang, Senin (24/01/2022).
Sumedang
Kick Off Penanaman Kacang Koro di Desa Linggajaya, Kecamatan Cisitu, Sumedang, Senin (24/01/2022).

SUMEDANG-RADAR BOGOR, Kabupaten Sumedang sebagai daerah yang mempunyai potensi andalan di sektor pertanian, ditunjuk oleh Kementerian Koperasi dan UKM menjadi role model ketahanan pangan berbasis Kacang Koro, sebagai pengganti kacang kedelai import.

Baca Juga : Anugerah PNS Berprestasi Jawa Barat, Sumedang Raih Dua Penghargaan 

Kementerian Koperasi dan UKM sudah menargetkan 100 hektare lahan untuk proyek pengembangan Kacang Koro Pedang yang tersebar di lima desa di empat kecamatan, salah satunya di Desa Linggajaya, Kecamatan Cisitu, Sumedang.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, Kacang Koro Pedang dapat menjadi alternatif pengganti kedelai yang  yang masih bergantung impor.

“Kita selama ini makan tempe dan tahu sebagai sumber protein. Tapi ironinya kedelai diimpor 2,5 juta sampai 3 juta ton pertahun. Kita lihat sekarang Kacang Koro punya potensi sebagai substisusi impor,” ungkapnya dalam acara Kick Off Penanaman Kacang Koro di Desa Linggajaya, Kecamatan Cisitu, Sumedang, Senin (24/01/2022).

Diharapkan olehnya, melalui pilot project tersebut,  Sumedang nantinya dapat menjadi salah satu komoditas strategis penunjang ketahanan pangan di Indonesia.

“Untuk tahun ini targetnya akan tertanam Kacang Koro Pedang di lahan seluas 100 hektare yang tersebar di Kabupaten Sumedang,” tuturnya.

Setelah pilot project berlangsung, lanjutnya, tahun depannya akan dilakukan scalling up.

“Sumedang memiliki potensi lahan hampir 1.000 Ha yang dapat digunakan untuk pengembangan Kacang Koro pedang. Langkah awal kita targetkan 100 Ha. Nanti ke depannya kita scaling up,” tuturnya.

Sementara itu, Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir menyampaikan terima kasih kepada Menteri Koperasi dan UKM karena sudah menjadikan Sumedang sebagai role model untuk pengembangan Kacang Koro, dengan model bisnis yang disiapkan melalui kemitraan dengan koperasi sebagai offtaker-nya.

Menurutnya, model bisnis yang telah disiapkan tersebut merupakan solusi yang tepat dalam mengatasi persoalan para petani selama ini, khususnya terkait dengan masalah permodal dan pemasaran.

“Di samping subtitusi terhadap impor kedelai, Kacang Koro ini sudah ada pasarnya langsung sehingga petani Sumedang akan sejahtera. Model bisnis ini menjadi solusi bagi kami,” kata Bupati.

Bupati menyebutkan, Pemda telah berkomitmen menjadikan Sumedang sebagai bagian dari ekosistem budidaya Kacang Koro dimulai dengan memetakan lahan-lahan yang dapat digunakan untuk pengembangannya.

“Kami sedang petakan dan sediakan lahan 100 hektare di tahun. Tahun depan kita sediakan sekitar 800 hektare. Kita ingin ubah lahan yang tidak produktif menjadi produktif dengan pengembangan ini,” kata Bupati. (*)