25 radar bogor

Menag Pastikan Tidak Ada Penghentian Jamaah Umrah, Pemberangkatan Satu Pintu

Ilustrasi Ibadah Umrah
Ilustrasi Ibadah Umrah
Ilustrasi Ibadah Umrah
Ilustrasi Ibadah Umrah

JAKARTA-RADAR BOGOR, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memastikan, tidak ada penghentian pengiriman jemaah umrah.

Baca Juga : Biaya Umrah Naik Jadi Rp 28 Juta per Orang

Hanya, rencana membuka akses pemberangkatan umrah secara lebih luas ditunda dahulu. Dengan demikian, pemberangkatan masih memberlakukan sistem satu pintu atau one gate policy (OGP).

Kepastian tersebut disampaikan Yaqut dalam rapat bersama Komisi VIII DPR di Jakarta kemarin (17/1/2022). ”Terkait dengan umrah yang kabarnya dihentikan, sebenarnya begini. Tidak ada pemberhentian umrah,” tegasnya.

Yaqut menjelaskan, telah terjadi salah tangkap informasi. Dia meluruskan bahwa awalnya yang akan dihentikan adalah kebijakan pemberangkatan umrah satu pintu melalui karantina di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.

Semula sistem tersebut akan dijalankan sampai pemberangkatan kloter keempat. Setelah itu pemberangkatan umrah tidak lagi terpusat dari Asrama Haji Jakarta.

Namun, karena kasus varian Omicron masih tinggi, Yaqut menegaskan bahwa pemberangkatan umrah masih menggunakan sistem satu pintu. ”Jangan kemudian di masing-masing daerah bisa terbang sendiri-sendiri,” tuturnya.

Yaqut mengatakan, tidak ada yang boleh menahan orang untuk pergi ke luar negeri. Termasuk dalam pelaksanaan ibadah umrah. Selama sudah mengantongi visa umrah, seseorang berhak untuk berangkat.

Pemerintah Indonesia sebatas memberikan pengaturan-pengaturan. Dia menegaskan, tidak ada satu pun undang-undang yang boleh melarang warga negaranya pergi ke luar negeri. Sepanjang sudah mendapatkan visa dan tidak terkena masalah hukum seperti pencekalan.

Pemberangkatan umrah satu pintu, terang Yaqut, masih perlu diterapkan. Mengacu pemberangkatan tim advance, ternyata sepulangnya banyak yang terpapar Covid-19.

Dia mengatakan, dengan skema satu pintu saja, masih ada yang pulang membawa virus Covid-19. Apalagi ketika pemberangkatan umrah dibuka secara luas di berbagai daerah.

Mantan anggota DPR itu juga mengomentari skema OGP yang dinilai tidak konsisten. Sebab, ketika berangkat, jemaah dikarantina di asrama haji. Tetapi, saat pulang, jemaah menyewa hotel sendiri untuk karantina mandiri.

Yaqut menuturkan, Asrama Haji Jakarta belum mendapatkan persetujuan dari Satgas Penanganan Covid-19 sebagai tempat karantina kepulangan WNI dari luar negeri.

Yaqut mengakui, jika menggunakan asrama haji sebagai tempat karantina kepulangan jemaah umrah, biayanya bisa jadi lebih murah. Tetapi, sekali lagi Yaqut menegaskan, penggunaan asrama haji sebagai tempat karantina kepulangan umrah wajib mengantongi izin dari satgas.

Sementara itu, jumlah jemaah umrah yang dinyatakan positif Covid-19 sepulang dari Saudi terus bertambah. Sebelumnya diberitakan ada 11 dari 25 orang anggota tim advance yang dinyatakan positif Covid-19. Mereka kemudian menjalani karantina di Wisma Atlet Jakarta.

Informasi terbaru, ditemukan 17 orang positif Covid-19 pada pemberangkatan umrah 30-31 Desember 2021. Pemberangkatan umrah ini berisi 84 orang. Mereka adalah pimpinan atau pemilik travel dari Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI).

Kabid Umrah AMPHURI Zaky Zakaria Azshary menuturkan, informasi dari rekannya yang menjalani karantina di wisma atlet, semua dalam keadaan sehat. ”Mereka sehat. Mayoritas mereka OTG (orang tanpa gejala, Red),” ucapnya.

Zaky menjelaskan, saat masih di Saudi, menjelang pulang ke tanah air, seluruh jemaah menjalani swab PCR dan hasilnya negatif. Sehingga bisa pulang ke tanah air. Begitu pun saat swab PCR kedatangan di Bandara Soekarno-Hatta, hasilnya juga negatif.

Tetapi, saat swab PCR kedua sebelum selesai masa karantina tujuh hari, baru kedapatan ada yang positif Covid-19. Zaky menuturkan, dari informasi sejumlah ahli epidemiologi, varian Omicron bisa disebut sebagai ”anugerah”.

Sebab, varian itu bisa menjadi layaknya vaksin alami. Meskipun memiliki tingkat persebaran yang lebih cepat, gejalanya ringan dan tidak berbahaya. Orang yang terkena Omicron bisa terbentuk antibodinya secara alamiah layaknya divaksin. (jpg)