25 radar bogor

Pakar Prediksi Puncak Omicron Pertengahan Februari hingga Maret

Ilustrasi Omicron
Ilustrasi Omicron
Ilustrasi Omicron
Ilustrasi Omicron

JAKARTA-RADAR BOGOR, Berdasarkan hasil peneliti dan studi para pakar, puncak gelombang Omicron diproyeksikan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022.

Baca Juga : Omicron Mengancam, Pemberangkatan Jamaah Umrah Dihentikan Sementara

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Menurutnya, pemerintah terus berupaya untuk memitigasi kemungkinan penambahan kasus Covid-19.

Berdasakan data, saat ini di negara-negara Eropa, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat telah melewati puncak varian Omicron. Sementara di negara Asia masih meningkat. Sehingga tingkat perawatan rumah sakit dan kematian pun dapat meningkat akibat kasus yang meningkat tajam.

“Memang varian Omicron ini gejalanya lebih ringan dibandingkan dengan varian-varian sebelumnya, seperti Delta, tetapi kita harus melakukan mitigasi supaya kejadian pertengahan Juli 2021 tidak terulang kembali,” kata Luhut dalam keterangannya, Senin (17/1/2022).

Luhut menegaskan, puncak gelombang Omicron dapat dicegah dengan meningkatkan protokol kesehatan dan vaksinasi yang masif. “Kita pasti bisa membuat perkembangan menjadi landai dibanding dengan apa yang terjadi di negara lain,” ungkapnya.

Sebagai informasi, per pertengahan Januari 2022 ini kasus konfirmasi harian di Indonesia kembali meningkat untuk pertama kalinya dalam tiga bulan terakhir, kasus terkonfirmasi mencapai 1.054 kasus dan kasus transmisi lokal menjadi lebih tinggi bila dibandingkan dengan transmisi dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).

“Langkah pengetatan pintu masuk masih tetap harus dipertahankan untuk mencegah masuknya varian Omicron ke dalam negeri,” imbuhnya.

Mengenai perbandingan jumlah kasus, Luhut menyebut saat ini jumlah varian Omicron banyak terjadi di Pulau Jawa dan Pulau Bali, terutama wilayah Aglomerasi Jabodetabek.

Di sisi lain, kasus di provinsi lain relatif terjaga meskipun kita tetap harus berhati-hati mengingat mobilitas di Jawa-Bali sudah sangat tinggi.

“Kita semua bertanggung jawab. Saya harap kita semua bisa bersatu. Saya minta kompak semua,” pungkas Luhut. (jpg)