25 radar bogor

Tetap Laporkan Kematian Akibat Omicron, Meski Gejala Ringan

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. (Istimewa)
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. (Istimewa)
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. (Istimewa)
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. (Istimewa)

JAKARTA – RADAR BOGOR, Masyarakat diminta tidak lengah dan menganggap remeh kenaikan kasus Covid-19 varian Omicron. Pasalnya sejumlah negara di dunia menghadapi situasi darurat Omicron seperti Amerika Serikat dan negara di Eropa. Laporan kematian tetap muncul walau gejalanya disebut lebih ringan daripada Delta.

Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan perkembangan di tingkat global dapat dijadikan pembelajaran bagi Indonesia untuk mencegah potensi gelombang ketiga. Dari data per 7 Januari 2022 mencatat, penambahan kasus positif di dunia mencapai 2,7 juta kasus dalam 1 hari. Padahal, pada Desember 2021, penambahan kasus berkisar 500-600 per hari.

Kondisi saat ini, kata dia, ada 12 negara sedang mengalami kenaikan kasus mingguan yang sangat tajam, bahkan melebihi gelombang sebelumnya. Baik di benua Amerika, Eropa, Asia hingga Australia.

Di antaranya, Kanada kasus mingguannya naik 19 kali lipat, dari 16 ribu menjadi 300 ribu kasus. Sedangkan Amerika serikat kenaikan mingguannya 10 kali lipat, dari 500 ribu menjadi 5 juta kasus. Lalu, Australia naik 6 kali lipat, dari 9 ribu menjadi 550 ribu kasus. Di Inggris naik 4 kali lipat dari 300 ribu menjadi 1,2 juta kasus.

Beberapa negara Eropa lainnya seperti Perancis naik 36 kali lipat dari 50 ribu menjadi 1,8 juta kasus, Italia naik 11 kali lipat dari 90 ribu menjadi 1 juta kasus, Jerman naik 2 kali lipat dari 150 ribu menjadi 350 ribu kasus. Serta Belanda naik 2 kali lipat dari 85 ribu menjadi 160 ribu kasus.

Termasuk juga negara tetangga di Asia turut mengalami hal yang sama. Antara lain, Jepang naik 10 kali lipat dari 30 ribu menjadi 300 ribu kasus, Vietnam naik 5 kali lipat dari 25 ribu menjadi 136 ribu kasus, Thailand 3 kali lipat dari 16 ribu menjadi 40 ribu kasus, dan Singapura naik 2 kali lipat dari 2 ribu menjadi 5 ribu kasus.(jpg)