25 radar bogor

Kasus Omicron Terus Bertambah, Screening dan Karantina Diperketat

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. (Istimewa)
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. (Istimewa)

RADAR BOGOR, Kasus terinfeksi Covid-19 varian Omicron bertambah 57 orang pada Jumat (7/1). Sehingga total konfirmasi Omicron saat ini sebanyak 318 orang. Karena itu screening dan karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri terus diperketat.

Kebanyakan orang terinfeksi Omicron adalah mereka yang sudah divaksinasi lengkap dan tidak bergejala sampai bergejala ringan. Artinya dengan vaksinasi dapat mengurangi tingkat keparahan akibat Covid-19.

Baca juga: Omicron Batalkan Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Eropa 2022

Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah terus berupaya menekan peluang importasi kasus Covid-19 terutama bervarian Omicron. Kementerian Perhubungan pun memprediksi kedatangan ke Indonesia akan mulai meningkat signifikan per tanggal 5 Januari 2022 hingga beberapa pekan kedepan. Setidaknya sampai pekan ketiga Januari 2022.

“Demi menekan laju penularan Omicron, pemerintah Indonesia terus meningkatkan upaya screening ketat di pintu-pintu masuk negara serta menegakkan peraturan karantina tanpa pandang bulu,” kata Prof Wiku Adisasmito dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan Covid-19, secara virtual baru-baru ini.

“Sehingga langkah antisipasi direncanakan sedemikian rupa. Termasuk keputusan untuk menunda segala bentuk perjalanan yang tidak mendesak dan terencana apalagi dalam jumlah besa,” tambahnya.

Selain itu, satgas juga mengimbau pemerintah dan Satgas Covid-19 di daerah untuk mengencarkan upaya 3T (testing, tracing, dan treatment) agar dapat menghindari lonjakan kasus Covid-19 di komunitas akibat varian Omicron. Penelitian menunjukkan bahwa varian Omicron menyebabkan infeksi yang tidak terlalu parah.

“Meskipun begitu, saya mohon masyarakat tidak lengah serta tetap waspada melakukan protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari,” saran Prof Wiku.

Dan yang menjadi catatan penting, kata Wiku, sampai kapan pun virus akan terus bermutasi. Ini adalah hal alamiah.

“Karenanya untuk mengantisipasi penularan dari varian-varian tersebut, protokol kesehatan perlu terus menjadi budaya baru tentunya didukung upaya vaksinasi dan dalam waktu dekat dengan menerima booster vaksin,” katanya. (jawapos)

https://www.youtube.com/watch?v=dtE3MPnM0pQ