25 radar bogor

Fakultas Pertanian UNB Latih Petani di Desa Bantarsari Mengeloka Kebun Jambu kristal

Desa Bantarsari
Fakultas Pertanian Universitas Nusa Bangsa mengadakan kegiatan ‘Pemberdayaan Petani Jambu Kristal (Psidium guajava L) Melalui Optimalisasi Penggunaan Lahan Berkelanjutan’ di Desa Bantarsari, Kabupaten Bogor.
Desa Bantarsari
Fakultas Pertanian Universitas Nusa Bangsa mengadakan kegiatan ‘Pemberdayaan Petani Jambu Kristal (Psidium guajava L) Melalui Optimalisasi Penggunaan Lahan Berkelanjutan’ di Desa Bantarsari, Kabupaten Bogor.

BOGOR-RADAR BOGOR, Fakultas Pertanian Universitas Nusa Bangsa mengadakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang bertemakan ‘Pemberdayaan Petani Jambu Kristal (Psidium guajava L) Melalui Optimalisasi Penggunaan Lahan Berkelanjutan’ di Desa Bantarsari, Kabupaten Bogor.

Baca Juga : Pengabdian Masyarakat, UNB Buat Peta Partisipasi Masyarakat Desa Pabuaran

Sumber pendanaan berasal dari  Program Penelitian Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan Pengabdian Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian dan Purwarupa PTS Ditjen Diktiristek Tahun 2021.

Tujuan umum dari kegiatan ini adalah memberikan pemahaman dan meningkatkan keterampilan petani dalam pengelolaan kebun jambu kristal melalui optimalisasi penggunaan lahan berkelanjutan.

Sedangkan tujuan khususnya adalah meningkatnya pemahaman stakeholder dan masyarakat petani untuk optimalisasi lahan pemanfaatan lahan berkelanjutan pada kebun jambu kristal.

Meningkatkan kemampuan petani dalam menerapkan usahatani jambu kristal yang terpadu dan berkelanjutan.

Meningkatkan kepedulian petani mengenai pentingnya pertanian yang ramah lingkungan, dan meningkatkan kesejahteraan petani dan kesadaran petani akan pentingnya lahan pertanian yang sehat.

Metode pendekatan yang  dilakukan dalam program bimbingan teknis ini adalah melakukan penyuluhan dan pelatihan demplot.  Kegiatan ini berlangsung tiga tahap. Pada tahap pertama diawali dengan penyuluhan, sosialisasi dan pengisian kuesioner tentang pemahaman optimalisasi penggunaan lahan berkelanjutan untuk mengetahui tingkat pemahaman petani sebelum diadakan bimbingan teknis.

Tahap Pertama tim pelaksana melakukan koordinasi dan sosialiasi di Lapang bersama Kepala Desa Bantarsari, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor Lukmanul Nurhakim, S.Ag. Pada tahap ini Kepala Desa Bantarsari, memaparkan potensi desanya yang dapat diterapkan dalam optimalisasi penggunaan lahan berkelanjutan khususnya lahan jambu kristal.

Selanjutnya sambutan dan pemaparan disampaikan oleh dekan Fakultas Pertanian Universitas Nusa Bangsa tentang peranan sivitas akademik UNB dalam memajukan pembangunan pertanian di perdesaan dalam bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

Selanjutnya ketua tim pelaksana kegiatan bimbingan teknis Dr. Ir. Andi Masnang,M.Si memaparkan tentang optimalisasi penggunaan lahan pertanian secara berkelanjutan.

Pada tahap ke dua, tim pelaksana yaitu Sunardi, SP, M.Si, Ir. Dyah Budibruri Wibaningwati, M.Sc dan Fathan Hadyan Rizki, S.Pd., M.Si dari dosen program studi Agroteknologi dan Agribisnis serta dibantu dua orang mahasiswa Muhammad Mumtaz Nurjaman dan Siti Khadijah A. Sofyan Nasution, mengadakan pelatihan teknis di demplot dan keterampilan dalam memilih komoditi yang sesuai untuk ditumpangsarikan dengan jambu kristal serta cara budidaya tanaman pangan berbasis ramah lingkungan.

Tahap ke tiga diskusi dan evaluasi melalui pengisian kuesioner untuk mengetahui respon dan sejauh mana pemahaman petani tentang optimalisasi penggunaan lahan berkelanjutan setelah dilakukan bimbingan teknis di demplot.

Kegiatan ini diikuti oleh petani yang merupakan wakil dari kelompok petani jambu kristal sebanyak 23 orang di Desa Bantarsari, Kabupaten Bogor.

Hasil evaluasi menunjukkan bahwa setelah dilakukan bimbingan teknis, petani  sangat antusias  untuk menerapkan pengelolaan lahan jambu kristal secara optimal yang terintegrasi dengan tanaman pangan dan obat secara berkelanjutan.

Selain praktek di Lapang, dilanjutkan pengayaan materi oleh bapak Chrisna Yana dari Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan serta dari Institut Pertanian Bogor oleh  Dr.rer.nat, Nur Rochmah Kumalasari,S.Pt, M.Si, pakar pakan ternak. (*)