25 radar bogor

Pengerjaan Masjid Agung Molor dari Target, Ternyata Ini Penyebabnya

Masjid Agung
Pengerjaan pembangunan Masjid Agung tahap pertama kembali molor dari target.
Masjid Agung
Pengerjaan pembangunan Masjid Agung tahap pertama kembali molor dari target.

BOGOR-RADAR BOGOR, Proyek pembangunan Masjid Agung tahap pertama dipastikan takkan bisa rampung sesuai dengan target awal, akhir tahun ini. Pengerjaan atap ditargetkan rampung, Februari mendatang.

Baca Juga : Percepat Pembangunan Masjid Agung, Bima Arya Minta Kontraktor Tambah Pekerja

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto telah mengungkapkan, pembangunan Masjid Agung sudah masuk ke tahap pengerjaan rangka atap. Meski waktu dan jumlah pekerja sudah ditambahkan, ternyata target pengerjaan atap mundur lebih dari satu bulan.

“Insya Allah pemasangan atap akan selesai di awal Februari (2022). Mundur satu bulan lebih dari target (yang seharusnya akhir tahun),” terang Bima Arya, lewat akun Instagram resminya.

Mundurnya target pengerjaan Masjid Agung itu tentu membuat masyarakat semakin gelisah menanti masjid yang bakal terintegrasi dengan Alun-alun Kota Bogor itu. Apalagi, revitalisasi Masjid Agung selalu mengalami hambatan sejak dimulai pada tahun 2016 silam.

Bima mengungkapkan, keterlambatan itu terjadi karena kesulitan ketika pemasangan konstruksi tower. Lahan sempit dan cuaca buruk yang menghantui wilayah Kota Bogor.

“Sesuatu (potensi kendala di lapangan) yang seharusnya dihitung oleh kontraktor. Sesuai aturan, kontraktor dikenakan denda atau penalti karena keterlambatan ini,” tegasnya.

Kendala itu mengacu pada daerah sempit pendirian tower untuk menopang atap. Konstruksi itu hanya bisa dipasang di sisi masjid yang tidak berbatasan dengan alun-alun, jalan, apalagi stasiun. Artinya, konstruksi mesti dibangun di sisi masjid yang berbatasan dengan bangunan pasar.

Namun, lahan di tapak itu sangat sempit dan punya risiko yang cukup rawan untuk pengangkutan material-material berat. Tak heran, pengerjaannya terkesan lambat lantaran membutuhkan kehati-hatian tinggi. Ditambah lagi, Masjid Agung itu harus mengutamakan keselamatan jamaah untuk tujuan jangka panjangnya.

Bima sekaligus menegaskan, pemerintah kota (pemkot) tak pernah berniat untuk memperlambat pengerjaan Masjid Agung tersebut. Untuk saat ini, semua pihak terkait fokus mengupayakan pembangunan berjalan dengan lancar.

Harapannya, masjid kebanggaan masyarakat Kota Bogor itu sudah bisa digunakan, tahun depan. Lanjutan pembangunan berupa interior, fasad, dan lainnya dipastikan Bima bisa tuntas hingga akhir tahun 2022.

Sebelumnya, pelaksana proyek Masjid Agung telah dikenakan denda atas keterlambatannya itu sekira Rp1,5 miliar. Itu untuk keterlambatan 50 hari kerja atau hampir dua bulan sejak tenggat akhir kontrak. Perpanjangan itu merupakan wujud konsekuensi denda satu permil per hari sebanyak 5 persen. (mam)

Editor : Yosep