25 radar bogor

Desain Tol BORR Seksi IIIB Berubah, Pembangunan Strategis Kota Bogor Terdampak 

Tol BORR
Tol BORR Seksi IIIA yang sudah rampung. Sofyansyah/Radar Bogor
Tol BORR
Tol BORR Seksi IIIA yang sudah rampung. Sofyansyah/Radar Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Pemerintah pusat tengah mematangkan perubahan desain lanjutan pembangunan Tol BORR (Bogor Outer Ring Road) seksi IIIB, yang mengarah wilayah Kayumanis, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor.

Baca Juga : Ratusan KK di Kayu Manis Terdampak Tol BORR Seksi IIIB

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kota Bogor Rudi Mashudi menyatakan, awalnya proyek Tol BORR yang meliputi wilayah Kota Bogor sudah selesai setelah rampungnya Tol BORR seksi IIIA (Simpang Yasmin-Kayumanis).

“Di batas kota juga mereka bangun jembatan dua, di dekat Tahu Yunyi itu. Lalu (jalan) ke Salabenda juga sudah dilebarkan, sudah dibangun jembatan, di area yang akan jadi interchange juga sudah lebar, tapi tiba-tiba (rencana pembangunan lanjutan) belok ke kanan,” ungkap, Rudy Mashidi, Selasa (28/12/2021).

Untuk itu, Pemkot Bogor bersama stakeholder seperti PT Marga Sarana Jabar (MSJ) sudah melihat langsung ke lokasi yang masuk dalam perubahan rencana desain.

Namun hingga saat ini, sambung Rudi, pihaknya belum menerima surat resmi dari pemerintah pusat tentang staking out atau titik pasti lokasi yang akan dibangun

“Untuk tahu batas dari lokasi tersebut dan land clearing, merapikan supaya tahu batas batasnya. Kita belum menerima surat resminya dari pusat tentang staking out, titik pastinya, dari PT MSJ dan Kementerian PUPR,” kata Rudy.

“Terakhir kita baru mewacanakan saja, bahwa itu berbelok ke arah Kayumanis. Setelah beberapa kali minta rapatkan karena infonya kan mendadak gitu ke kita-nya,” jelasnya.

Pihaknya pun belum menerima hasil akhir terkait staking out dari pemerintah pusat setelah kunjungan ke lokasi dan beberapa kali pertemuan.

“Bentangannya sekitar 1,5 km, ujungnya masuk ke Bilabong, ke kanan juga. Nanti ada interchange, di mana ke kanannya itu ke Depok-Antasari, ke kiri itu arah Dramaga dan lurus ke bandara (Soetta), Parung, BSD dan sekitarnya,” jelas Rudy.

Menurutnya, ketika perubahan itu sudah menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN), maka pemerintah daerah harus mengikuti.

Meskipun dalam perubahan rancangan Tol BORR seksi IIIB, bakal menyentuh wilayah yang terdapat lokasi perencanaan pembangunan strategis milik Kota Bogor.

Yakni rencana pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal, Tempat Pengelolaan Sampah Reuse-Reduce- Recycle (TPS3R) dan Sport Centre, serta wisma atlet di kawasan Kayumanis, Kecamatan Tanahsareal.

“Sehingga ada permintaan ruislag, bahwa Pemkot Bogor minta lahan pengganti di area itu agar tetap satu hamparan dengan area yang tersisa. Kalau untuk lahan milik warga mungkin akan dibebaskan pusat, seperti proyek Tol BORR Yasmin Salabenda. Yang jelas memang kita juga butuh kepastian segera karena kena lokasi perencanaan kita, mereka memang pasti ada penetapan lokasi,” papar Rudi.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya sudah mendesain lahan 12 hektare untuk kawasan terpadu olahraga dan IPAL Komunal.

Namun perubahan desain Tol BORR Seksi IIIB berdampak pada revisi perencanaan milik Pemkot Bogor tersebut.

“Sekarang perlu ada revisi kaitan perencanaannya. Awalnya direncanakan tahun ini, didetailkan perencanaannya di Dispora. Salah satunya kaitan kepastian lahannya sebagai dasar kita ajukan bantuan ke pemprov atau pemerintah pusat, modal kita untuk propose. Makanya dengan kondisi sekarang perlu ada redesain,” ucapnya.

Termasuk rencana pembangunan IPAL komunal yang kini sedang dalam proses studi kelayakan oleh Bank Dunia sebagai pemberi manfaat.

Saat ini pihaknya pun tengah menunggu kepastian revisi dari PT MSJ dan KemenPUR terkait penetapan lokasi Tol BORR seksi IIIB.

“Itu kan alternatif dari berbagai alternatif, tapi kelihatannya mereka kuat kearah sana (perubahan desain, red). Ya saya belum bisa pastikan rencana itu kalau belum ada surat dari pusat,” tegas Rudi.

Untuk diketahui, ratusan kepala keluarga (KK) rupanya terkena dampak perubahan desain pembangunan lanjutan Jalan Tol BORR Seksi IIIB di kawasan Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor.

Camat Tanahsareal Sahib Khan mengatakan, pemerintah daerah mesti mendukung program strategis nasional, termasuk kelanjutan proyek Tol BORR.

Ia membenarkan beberapa rencana strategis tingkat Kota Bogor di wilayah Kayumanis, Kecamatan Tanahsareal, terdampak karena lahannya masuk rencana kelanjutan Tol BORR.

Tiga perencanaan strategis Kota Bogor yang disebut bakal jadi korban, yakni rencana pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal, Tempat Pengelolaan Sampah Reuse-Reduce-Recycle (TPS3R) dan Sport Centre serta wisma atlet di kawasan Kayumanis, Kecamatan Tanahsareal.

“Itu tetap akan direlokasi. Intinya begitu. Jadi tidak merubah fungsi yang sudah ada, paling desain saja yang berubah. Kan nanti akan ada frontage, yakni jalan di samping jalan tol BORR itu, yang tembus ke Kayumanis. Kurang lebih ada 2,3 hektare tanah Pemkot Bogor yang akan digunakan untuk jalan tol,” katanya saat ditemui wartawan, Kamis (21/10/2021).

Menurutnya, tak hanya lahan milik pemkot, rupanya lahan warga pun ada yang mesti dibebaskan untuk memenuhi rencana kelanjutan pembangunan jalan Tol BORR.

Sahib menjelaskan, sedikitnya ada 106 KK di Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanahsareal yang rumahnya terkena pembebasan lahan.

Untuk anggaran pembebasan lahan, kata dia, menjadi tanggung jawab pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Untuk (lahan) warga ada, banyak lah. Di (Kelurahan) Kayumannis RW 6 kurang lebih ada 106 KK yang kena pembebasan lahan. Lalu di RW 11, ada sebagian yang kena, tapi belum ketok palu luasannya berapa yang dibebaskan. Yang pasti 106 rumah akan kena,” bebernya.

“Bahasanya ganti untung lah, karena setelah diberi uang pembebasan lahan itu, mereka cari sendiri, bukan relokasi. Kita nggak sediakan tempat relokasinya,” sambung mantan Sekretaris Camat Bogor Timur itu.

Pihaknya sendiri sudah melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait rencana tersebut.

Menurutnya, banyak warga yang sudah menanyakan waktu eksekusi. Ditengarai, harga ganti untung yang nilainya bisa mencapai tiga kali lipat ketimbang harga tanah di lokasi tersebut sekarang ini.

“Infonya eksekusi pembebasan lahan pada 2022. Lalu untuk pelaksanaan fisik di 2023,” imbuh Sahib. (ded)

Editor : Yosep