25 radar bogor

Guguran Lava Gunung Merapi Meluncur hingga Jarak 2.000 Meter

Gunung merapi
SIAGA: Aliran lava dari puncak Gunung Merapi terlihat dari Desa Srumbung, Magelang, kemarin (26/12).

MAGELANG- RADAR BOGOR, Guguran lava dan aktivitas kegempaan Gunung Merapi terus terjadi. Pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), kemarin (26/12) pukul 00.00–06.00 WIB, intensitas guguran lava yang diluncurkan cukup tinggi.

Baca juga : Kasus Covid-19 varian Omicron terdapat perkembangan, tercatat hingga Senin (27/12) konfirmasi Omicron di Indonesia telah mencapai 46 kasus. Hampir seluruh kasus merupakan pelaku perjalanan luar negeri. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memastikan, Pemerintah akan memperketat karantina. Berdasarkan hasil pemeriksaan spesimen oleh Badan Litbangkes, kembali mengidentifikasi adanya tambahan kasus Omicron sebanyak 27 orang. “Saat ini sebagian besar telah menjalani karantina di Wisma Atlet dan sebagian lagi di RSPI Sulianti Saroso,” kata Budi dalam keterangannya.

”Teramati 10 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter ke arah barat daya,” kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangannya kemarin seperti dilansir Radar Jogja.

Dalam periode pengamatan kali ini, visual gunung cukup terlihat. Cuaca cerah berawan dengan angin bertiup ke arah utara dan timur laut. Asap kawah bertekanan rendah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 100–300 meter di atas puncak kawah.

Aktivitas kegempaan juga terus terjadi dari Gunung Merapi dalam periode tersebut. Kegempaan itu berasal dari kegempaan guguran 55 kali dan hybrid atau fase 2 kali.

Hanik menambahkan, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah Sungai Woro. Lalu, sejauh 5 km ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanis saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. ”Masyarakat tidak boleh melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya,” tambahnya.

Selain itu, penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara. Ditambah imbauan kepada pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi, termasuk pendakian ke puncak dalam kondisi saat ini.

Hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan Gunung Merapi berstatus siaga (level III). Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, status aktivitas Gunung Merapi segera ditinjau lagi.(Jpg)