25 radar bogor

Dadan Suhendar, Eks Kiper PSB Bogor Pimpin Partai Gelora Indonesia Kota Bogor

Dadan Suhendar saat memperkuat PSB Bogor Old Stars. (IST)
Dadan Suhendar. (IST)

BOGOR-RADAR BOGOR, Mengawali kaarir sebagai pemain sepak bola, Dadan Suhendar memutuskan diri terjun ke panggung politik.

Mantan penjaga gawang Persatuan Sepak Bola Bogor (PSB) ini tertarik pada figur Anis Matta dan Fahri Hamzah, dua politisi kawakan pendiri Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia sebagai kendaraan politik baru.

“Saya ikut politik dan gabung di Gelora karena kedua figur tersebut. Pak Anis Matta lebih dari 20 tahun menjadi elit diparpol sebelumnya, begitu juga Pak Fahri terkenal dengan sebutan singa parlemen dengan kritikan kritikannya yang sangat tajam.
Kemudian keduanya mendirikan partai Gelora Indonesia dengan ide, gagasan dan narasi menuju arah baru,” ujar Dadan.

Ketua DPD Partai Gelora Indonesia Kota Bogor ini melanjutkan, pengalaman sebagai aktivis buruh juga makin memantapkan tekad dan hatinya untuk gabung di dunia politik praktis. Baginya terdapat persaman dari kedua hal itu.

Hadapi Persindra Indramayu, PSB Bogor U-17 Bidik Tiga Poin Perdana

“Waktu menjadi aktivis buruh, saya bertugas mengadvokasi rekan-rekan sesama buruh dan memperjuangkan kesejahteraan mereka. Menampung aspirasi untuk disampaikan ke pemilik perusahaan. Hal yang sama juga berlaku di dunia politik. Kalau duduk di kursi parlemen bisa mewakili hak suara (rakyat),” beber Wakil Ketua PSB Bogor ini.

Dadan tak menampik banyak atlet maupun mantan atlet yang berkecimpung di dunia politik. Sebab bukan hal tabu lagi. Contohnya Jack Komboy sebagai anggota legislatif di DPRD Papua merupakan eks bek tangguh Persipura Jayapura. Serta Atep Rizal sempat mengikuti pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Bandung pada 2020 lalu.

Paling fenomenal adalah terpilihnya Pemain Terbaik Dunia 1995, George Weah sebagai Presiden Liberia. Penyerang legendaris AC Milan ini sudah tertarik dengan politik sejak masih aktif sebagai pemain. “Ini murni panggilan hati. Saya aktif di kepengurusan PSB Bogor bukan keinginan sendiri. Tapi ajakan dari kawan-kawan mantan pemain. Kalau saya di parpol, saya pakai jas politik. Sebaliknya di sepak bola, saya adalah mantan pemain,” tegas pria kelahiran Bogor, 25 Juni 1967 itu.

Sebelum berkecimpung di panggung politik, Dadan adalah mantan pemain sepak bola. Ia mengawali karirnya dari PSB Bogor junior pada 1984. Kemudian hengkang ke PS Indocement di tahun 1989. Kembali lagi memperkuat PSB Bogor dua tahun kemudian, sebelum gantung sepatu 1996.
Disamping berkarir sebagai karyawan Indocement, Dadan pun aktif sebagai aktifis buruh sampai pada akhirnya pensiun dini pada tahun 2019 dan banting stir menjadi pelaku usaha kopi dan mobil bekas.

Dadan juga menjadi salah satu pendiri tim Indocement junior untuk berkiprah di Piala Suratin. Ia menjadi pelatih kiper di sana. Wawan Darmawan, Enjang Rohiman dan Aliyudin mengawali karir mereka sdi tim junior Indocement sebelum menjadi pemain profesional. (rur)