25 radar bogor

Teken Perjanjian Jual Beli REC, PLN Suplai Energi Bersih ke Produsen Global

Acara Signing Ceremony REC Partnership Agreement and Contract dengan tema "Towards a Green and Sustainable Industry with PLN" di Kantor Pusat PLN, Jakarta, pada Senin (13/12/2021).

JAKARTA-RADAR BOGOR, Inovasi produk hijau PT PLN (Persero) dalam mempermudah pelanggan dalam pembelian energi baru terbarukan (EBT) kali ini mendapatkan sambutan dari 28 perusahaan, yang di antaranya adalah produsen global. Beberapa perusahaan yang melakukan pembelian sertifikat energi terbarukan antara lain Nike Trading Company B.V (Nike), PT Fast Retailing Indonesia (Uniqlo), PT Clariant Adsorbents Indonesia, PT South Pacific  Viscose, PT Toyota Astra Motor, PT Reckitt Benckiser, Kawasan GIIC – Deltamas dan 20 perusahaan besar lainnya.

Proses penandatanganan perjanjian jual beli Renewable Energy Certificate (REC) pun telah dilaksanakan pada acara Signing Ceremony REC Partnership Agreement and Contract dengan tema “Towards a Green and Sustainable Industry with PLN” di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (13/12/2021).

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menyampaikan, kerja sama ini merupakan salah satu bentuk usaha bersama untuk membangun suatu dunia yang lebih bersih lagi dengan mengurangi gas rumah kaca. Dalam hal ini PLN menyediakan REC, di mana energi ini berasal dari EBT yang diaudit oleh sistem tracking internasional, APX TIGRs yang berlokasi di California, USA.

“Ini menyatakan bahwa listrik yang disalurkan sesuai dengan besaran yang diperjualbelikan berasal dari EBT. Terima kasih kepada Nike Group, Uniqlo, Reckitt, dan yang lainnya untuk menjadi partner kita untuk menggunakan REC,” katanya kala memberikan sambutan pada acara Signing Ceremony REC Partnership Agreement and Contract.

Melalui REC, PLN menghadirkan opsi pengadaan lain bagi pelanggan untuk pemenuhan target penggunaan energi terbarukan yang transparan, akuntabel dan diakui secara internasional. Melihat respons positif dari industri, PLN pun berkomitmen akan terus bertransformasi untuk dapat menghasilkan lebih banyak produk energi ramah lingkungan dan mengembangkan layanan-layanan inovatif seperti green tarif.

“PLN berkomitmen, untuk menggunakan hasil penjualan REC untuk mengembangkan kapasitas pembangkit EBT di Indonesia guna mencapai target nasional energi terbarukan pada tahun 2025,” imbuh Bob.

Pada tahap awal, PLN telah mendaftarkan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Kamojang yang berlokasi di Jawa Barat dengan kapasitas 140 MW dan dapat menghasilkan listrik sebesar 993.000 MWh per tahun atau setara dengan 993.000 unit REC.

Dalam waktu dekat, PLN sudah mempersiapkan opsi sumber pembangkit EBT lainnya, yaitu PLTP Lahendong 80 MW dan PLTA Bakaru 130 MW yang berlokasi di Pulau Sulawesi. Dua pembangkit EBT tersebut dapat menghasilkan listrik sebesar lebih dari 1.000.000 MWh per tahun atau setara dengan 1.500.000 unit REC.

“Dengan kapasitas pembangkit EBT 7.936 MW dan akan terus bertambah ke depannya, PLN akan mendaftarkan pembangkit listrik energi baru terbarukan dengan jenis dan lokasi lainnya untuk mengakomodir kebutuhan pelanggan atas produk REC,” imbuhnya.

Di sisi lain, Managing Director PT Nike Indonesia Joseph Warren mengakui jika kerja sama ini sangat bermakna bagi Nike yang berkomitmen untuk menjadi bagian dari upaya global dalam memerangi perubahan iklim. Melalui kerja sama ini, produsen apparel olehraga dunia ini melalui pabrik mitranya bersepakat untuk memenuhi renewable energy mereka melalui REC PLN.

“Kami ingin menjaga dan melindungi bumi agar generasi sekarang dan yang akan datang dapat terus hidup, berlatih dan berolahraga. Hal ini mendasari slogan Nike yaitu “move to zero” yang terdiri dari 2 inisiatif, yaitu zero carbon dan zero waste untuk melindungi masa depan dan olahraga,” katanya.

Bagi Nike, Indonesia adalah produsen sepatu terbesar kedua untuk Nike, juga negara dengan pertumbuhan volume produksi tertinggi. Dengan proses pembuatan sepatu memerlukan energi yang besar, Nike terus mendorong pabrik mitra untuk mencari solusi yang dapat mengurangi emisi dengan beralih ke sumber energi terbarukan yang lebih bersih.

“Kami menyambut baik PLN meluncurkan produk REC oleh PLN tahun lalu. Inisiatif ini akan membantu Nike mencapai target Move to Zero. Tidak diragukan bahwa REC adalah langkah tepat menuju transisi energi Indonesia ke arah penggunaan EBT sejalan dengan misi dan agenda Indonesia sebagai pemimpin konferensi G20 tahun depan,” tegas Joseph.

Sementara itu, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menilai REC menjadi terobosan konkret dari PLN untuk mendorong pemanfaatan EBT. Melihat tren global saat ini yang mengarah ke dekarbonisasi dalam seluruh prosesnya, dia pun optimistis produk ini akan semakin disambut oleh kalangan industri.

“Kami juga akan segera mengimplementasikan regulasi-regulasi terkait dorongan pemanfaatan EBT. Sekarang sedang kami finalisasi untuk 2 regulasi, yang pertama adalah tarif untuk EBT, dan yang kedua adalah pemanfaatan PLTS Atap. Tentunya ini juga bekerja sama dengan PLN,” ujarnya.

Dadan pun mengapresiasi PLN yang mengalokasikan penerimaan dari atribut ini, yang sifatnya premium, untuk mendorong pemanfaatan EBT PLN. Sehingga target capaian dari sisi bauran energi mix 23 persen pada 2025 nanti bisa tercapai.

“Ini salah satu inisiatif yang sangat baik untuk jangka pendek. Terima kasih kepada PLN, semoga semakin banyak perusahaan yang beralih ke energi bersih dan memanfaatkan REC ke depan,” ujarnya.(*)