25 radar bogor

Persoalan GKI Yasmin Dianggap Tuntas, Bima Arya Sentil Ada Kepentingan Politik dan Ekonomi

Persoalan GKI Yasmin Dianggap Tuntas, Bima Arya Sentil Ada Kepentingan Politik dan Ekonomi
Persoalan GKI Yasmin Dianggap Tuntas, Bima Arya Sentil Ada Kepentingan Politik dan Ekonomi

BOGOR-RADAR BOGOR, Permasalahan yang membelit Kota Bogor mengenai eks GKI Yasmin dianggap telah usai. Semua pihak telah berbesar hati dan membuktikan kebersamaan di Kota Bogor masih kuat dan memgakar.

Baca Juga : Inilah Pengertian, Tujuan, dan Manfaat Asuransi Syariah

Hasil itu terlihat dari dimulainya pembangunan gereja GKI Pengadilan itu di tempat barunya Cilendek Barat, Minggu (5/12). Forkopimda secara simbolis melakukan peletakan batu pertama.

Wali Kota Bima Arya, membenarkan polemik ini telah usai. Akan tetapi, ia menegaskan bahwa proses pembangunan bukanlah akhir dari segalanya. Proses tersebut tidak akan berhenti sampai di situ saja.

Ia menyebutkan, persoalan yang sempat menjadi perhatian dunia internasional itu memang tidak sederhana. Banyak hal yang mempengaruhinya, termasuk orang-orang yang belum paham makna toleransi.

“Mungkin masih ada orang-orang yang belum paham makna toleransi, tentu terapinya adalah edukasi. Mungkin juga ada yang sudah paham, tetapi gak dapat informasi apa yang terjadi sehingga gampang terprovokasi, ditarik kanan ke kiri, maka kuncinya komunikasi dan silaturahmi,” bebernya.

“Atau mungkin ada juga yang sudah paham, sudah dapat informasi, tetapi karena ada agenda politik dan kepentingan ekonomi. Kuncinya mungkin gak cukup edukasi dan komunikasi. Jadi, harus konsistensi dan konstitusi menghadapi orang-orang seperti ini,” tekannya lagi.

Ia tak menampik, usaha bisa membangun toleransi akan sangat panjang. Akan tetapi, ia optimis dengan pengalaman 15 tahun yang telah dikelola dengan baik itu. Kuncinya karena mengedepankan edukasi, komunikasumi, silaturahmi, dan konstitusi.

Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) ini pun berjanji akan terus mengawal pembangunan tersebut. Tak ketinggalan, aparat TNI-Polri akan disiagakan agar menjamin terwujudnya pembangunan itu secara cepat. (mam)