25 radar bogor

Komisi V DPR-RI Datangi Proyek Rel Ganda, Dedie Jelaskan Konsep Penataan Batutulis

Rel Gandadi Stasiun Batutulis.
Proyek ral ganda Bogor-Sukabumi di Stasiun Batutulis.
Rel Ganda
Proyek ral ganda Bogor-Sukabumi di Stasiun Batutulis.

BOGOR-RADAR BOGOR, Jajaran Komisi V DPR – RI mendatangi proyek rel ganda (double track) di Stasiun Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kamis (2/12/2021).

Baca Juga : Fasilitasi Warga Terdampak, Kontraktor Double Track Sepakati Ganti Rugi

Rombongan diterima langsung Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim. Kunjungan kerja spesifik legislatif pusat itu, untuk melihat langsung progres dari proyek rel ganda Bogor – Sukabumi. Dimana rel ganda tersebut masuk dalam proyek strategis nasional saat ini.

Dalam pemaparannya, Dedie menjelaskan saat ini ada tiga proyek strategis nasional yang terkait dengan perkeretaapian dan urusan lalu lintas.

Pertama, ada proyek strategis nasional Bogor Outer Ring Road (BORR) yang saat ini sudah terbangun dari Sentul sampai ke Salabenda. Dimana pada proyek itu akan dilanjutkan tahun depan dari Salabenda sampai ke Parung.

Selain itu ada percepatan pembangunan LRT dari Cibubur, Cimanggis sampai ke Baranangsiang di Kota Bogor. Kemudian yang terakhir, ada proyek strategis nasional rel ganda Bogor – Sukabumi.

“Dimana double track ini juga bersinggungan langsung dengan 3.000 kepala keluarga yang sudah berhasil kita relokasi dengan kerohiman. Dan, Alhamdulillah tidak ada hal yang kemudian mencuat dan mengkhawatirkan dan bisa kita lakukan dengan landai,” terang Dedie.

Di hadapan pejabat Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan anggota Komisi V, Dedie menyampaikan ada hal – hal yang perlu didukung dalam penataan kawasan sekitaran Stasiun Batutulis. Seperti pembangunan ramp yang menghubungkan jalan depan Istana Batutulis hingga jalan ke Cipaku – Pamoyanan.

Menurut Dedie, saat rel ganda rampung dan kereta api beroperasi kembali, otomatis ada peningkatan volume kereta api yang melintas dari Stasiun Bogor maupun dari arah Sukabumi. Untuk itu tidak mungkin ada perlintasan sebidang lagi.

“Kita kembangkan area Batutulis ini menjadi TOD. Dan Insya Allah selain menjadi TOD, Perwalinya akan keluar. Untuk itu Dirjen Perkeretaapian dan PT KAI akan bersinergi dengan Pemkot Bogor untuk mengembangkan Batutulis ini sebagai salah satu tujuan atau tempat berangkatnya penumpang dari Bogor sampai dengan Yogyakarta di kemudian hari,” urainya.

Dedie juga berharap, setelah pembangunan rel ganda rampung, penataan harus dilakukan. Terutama untuk menambah fasilitas pelayanan lainnya seperti TOD dan park and ride.

“Stasiun Batutulis ini ini memiliki nilai historis yang tinggi. Persis di sebelah kita ini mungkin jaraknya 20 meter adalah Istana Batutulis. Ini merupakan istana yang dulunya pernah juga Bung Karno tinggal tahun 1958 sampai dengan tahun 1965. Jadi selain di Istana Bogor Bung Karno juga pernah tinggal di Istana Batu Tulis,” katanya.

Di tempat yang sama, Ketua Tim Rombongan sekaligus Wakil Ketua Komisi V DPR – RI, Robert Rouw menjelaskan, kunjungan spesifik ini dilakukan untuk meninjau secara langsung pembangunan rel ganda Bogor – Sukabumi sebagai prasarana penunjang mobilitas angkutan penumpang dan barang.

“Sebagaimana kita ketahui kereta api merupakan salah satu sarana transportasi yang sangat diminati oleh masyarakat sebagai angkutan umum yang murah dan aman,” kata Robert.

Oleh karena itu, sambung Robert, diperlukan dukungan prasarana yang memadai dan peningkatan mutu pelayanan perkeretaapian yang optimal.

Terutama dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat akan transportasi kereta api. Di luar itu, Komisi V DPR-RI mendukung pembangunan rel ganda Bogor – Sukabumi.

“Terlebih dalam upaya meningkatkan fasilitas pelayanan meningkatkan kapasitas dan meminimalisir biaya angkut barang dan distribusi logistik. Serta mengurangi beban kepadatan lalu lintas di jalan raya dan efisiensi waktu tertentu antara Bogor dan Sukabumi,” paparnya.

Kunjungan spesifik itu, juga untuk menginventarisir permasalahan dalam pembangunan rel ganda Bogor – Sukabumi untuk ditindaklanjuti.

Komisi V DPR-RI juga meminta kepada Ditjen Perkeretaapian dan stakeholder terkait untuk memperhatikan aspek keselamatan dan kenyamanan. Sehingga masyarakat mendapatkan sarana transportasi yang lancar aman dan nyaman.

Dengan meningkatnya sarana dan prasarana perkeretaapian diharapkan semakin banyak masyarakat yang menggunakan jasa kereta api.

“Tentunya kita berharap dengan adanya pembangunan jalur ganda Bogor – Sukabumi ini dapat memberikan daya dorong bagi pertumbuhan ekonomi dan potensi daerah. Yang akan berdampak pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat,” katanya. (*)

Editor : Yosep