25 radar bogor

Surveilans Jilid Kedua, Temuan Pelajar Positif Covid-19 Terus Bertambah

ANTISIPASI: Siswa SMPN 8 Surakarta mengikuti swab tes sebagai upaya tracing pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah, beberapa waktu lalu. (MUHAMMAD IHSAN/RADAR SOLO)
ANTISIPASI: Siswa SMPN 8 Surakarta mengikuti swab tes sebagai upaya tracing pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah, beberapa waktu lalu. (MUHAMMAD IHSAN/RADAR SOLO)

SOLO-RADAR BOGOR, Temuan pelajar positif Covid-19 dalam giat Surveilans Jilid Kedua yang digelar pertengahan November ini terus bertambah. Setelah menemukan tujuh pelajar terpapar, jumlahnya kini bertambah dua lagi sehingga data terbaru mencatat 9 pelajar terpapar positif Covid-19 hingga saat ini.

Baca juga : Disdukcapil Klaten Sediakan Fasilitas Pojok Baca Digital

Sekadar informasi, awal pekan lalu Pemkot Surakarta mendapati tujuh siswa SD terpapar Covid-19 dari beberapa sekolah dasar berbeda. Rinciannya tiga orang positif di SDN Semanggi Kidul, satu orang positif di SDN Cinderejo dan tiga orang positif di SDN Beskalan. Setelah tracing dilalukan, Pemkot mendapati dua siswa kembali terpapar yakni satu orang dari SDN Cinderejo dan SDN Semanggi Kidul satu siswa.

“Setelah menemukan tujuh siswa positif Covid-19 kami langsung melakukan tracking. Sekolah yang siswanya ditemukan positif Covid-19 kita tutup sementara beberapa hari kedepan,” kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Minggu (28/11).

Gibran tidak mempersoalkan jumlah siswa yang positif bertambah mengingat hal itu dilakukan sebagai langkah preventif dan deteksi dini agar sebaran virus corona tidak meluas. Meski demikian ia memastikan agar semua siswa positif tersebut bisa lekas sembuh dan kembali sekolah. “Semua tanggung jawab saya. Tahapan surveilans atau pengamatan tetap dilakukan hingga saat ini,” kata dia.

Menurut Gibran, penutupan tiga sekolah untuk sementara waktu ini dilakukan sebagai upaya mitigasi atas adanya temuan kasus tersebut. Mitigasi penting dilakukan untuk memastikan di Solo aman untuk PTM Terbatas. Oleh sebab itu deteksi dini dalam giat surveilans itu penting dilakukan ketimbang terjadi ledakak kasus di masa mendatang.

“Saya tidak pernah nutupin data yang positif, yang penting kalau ada anak sekolah yang sakit itu tanggung jawab saya, saya pastikan anak itu sembuh. Tapi anak-anak sekolah memang paling rentan terhadap penyebaran Covid-19. Terlebih mereka belum bisa divaksin jadi paling aman adalah menerapkan protokol kesehatan (5M),” papar Gibran.

Di waktu berbeda, Sekretaris Dinas Pendidikan Surakarta, Dwi Ariyatno, membenarkan ada tambahan siswa positif pasca temuan awal tujuh pelajar terpapar. Dua tambahan ini berasal dari SD Cinderejo dan SD Semanggi Kidul.

“Tracking terus berlanjut menyasar anggota keluarga siswa. Kami meminta selolah lain untuk tetap menatuhi prokes dan bersiap melakukan surveilans jika ada petugas kesehatan datang melakukan tes PCR,” kata dia. (ves/dam). (jpg)