25 radar bogor

Libatkan 10 Perguruan Tinggi, Teknik Sipil UIKA Helat Seminar Nasional KIIJK

Libatkan 10 Perguruan Tinggi, Teknik Sipil UIKA Helat Seminar Nasional KIIJK
Libatkan 10 Perguruan Tinggi, Teknik Sipil UIKA Helat Seminar Nasional KIIJK

BOGOR-RADAR BOGOR, Program studi Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Sains (FTS) Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor mengadakan Seminar Nasional bertajuk Ketekniksipilan, Infrastruktur, dan Industri Jasa Konstruksi (KIIJK) secara online pada Sabtu, (27/11/2021).

Baca Juga : Temukan 24 Kasus baru PTM terbatas, Bima Arya : Semua Tanpa Gejala

Ketua Program Studi Teknik Sipil UIKA, Nurul Chayati menjelaskan dalam seminar tersebut menampilkan hasil riset-riset yang dilakukan oleh dosen, mahasiswa S1 dan S2.

Nurul menjelaskan seminar nasional KIIJK bisa menjadi sarana publikasi hasil skripsi mahasiswa.

“Ada peraturan pemerintah tahun 2013 yang mengharuskan mahasiswa mempublikasikan hasil skripsinya, baik itu di jurnal maupun seminar. Ada 23 mahasiswa yang kemarin sidang, kami ikut sertakan dalam seminar ini,” ujar Nurul.

Nurul menyebutkan dalam seminar nasional KIIJK kali ini ada sebanyak 99 paper yang dipresentasikan. Selanjutnya makalah terpilih akan dimasukkan dalam 8 jurnal nasional terakreditasi.

“Alhamdulillah info dari panitia banyak yang masuk, ada 110-112 abstrak dan yang full paper ada 99 jumlahnya. Nah itu terbagi jadi 7 ruang zoom diantaranya manajemen konstruksi, struktur material, geoteknik lingkungan, sumber daya air, rekayasa transportasi,” tuturnya.

Dirinya mengatakan seminar tersebut merupakan hasil kerja sama antara Teknik Sipil UIKA dengan 9 Perguruan Tinggi lain.

“Ini kerja sama 10 perguruan tinggi yang dinamakan tim sains 10. Ada Universitas Kristen Maranatha, Universitas Jendral Soedirman, Universitas Negeri Semarang, Universitas Mpu Tantular, Universitas Batanghari Jambi, Universitas Pelita Harapan, Universitas Sangga Buana, dan Tanri Abeng University,” papar Nurul.

Kerja sama tersebut juga menggandeng Lembaga Penyedia Jasa Konstruksi (LPJK) serta Asosiasi Tenaga Ahli Konstruksi Nasional (ATAKNAS).

Nurul menyampaikan digelarnya seminar nasional ini diharapkan juga bisa memberikan informasi mengenai urgensi mahasiswa memiliki sertifikat keahlian.

“Seperti yang disampaikan Direktur ATAKNAS ada yang namanya Sistem Informasi Belajar Intensif Mandiri Bidang Konstruksi Siap Gapai Pekerjaan (SIBIMA KONSTRUKSI SIGAP). Mahasiswa lulusan harus punya keahlian itu dan sertifikat SIBIMA SIGAP,” jelas Nurul.

Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik dan Sains UIKA Bogor, Muhammad Nanang Prayudyanto mengapresiasi adanya acara tersebut.

Ia menilai hal tersebut menjadi lompatan besar bagi dunia perguruan tinggi.

“Perguruan Tinggi bisa menjawab kebutuhan sumber daya yang terkualifikasi yang dibutuhkan oleh Kementerian PUPR. Kita harus bisa bersanding dengan orang-orang asing yang datang ke Indonesia,” tambah Nanang.

Nanang menyatakan bentuk kerja sama seperti ini agar terus dikembangkan agar jaringan antar perguruan tinggi bisa semakin meluas.

“Ini masih 10 dari sekian jumlah perguruan tinggi, masih awalan. Selanjutnya bisa bertambah menjadi 50 atau 100 perguruan tinggi,” tutup Nanang.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Inovasi, dan Pengembangan UIKA Bogor, Budi Susetyo mengatakan paper yang dipresentasikan oleh para peserta seminar dapat berkontribusi nyata dalam efektifitas dan efisiensi pembangunan.

“Karena sudut pandangnya bukan hanya aspek teknis tapi juga non teknis. Ini sangat penting terutama terkait dengan perencanaan, manajemen, kelembagaan, keselamatan kerja, pembiayaan, serta kebijakan pemerintah yang harus terintegrasi dalam implementasinya,” papar Budi dalam sambutannya.

Dalam seminar tersebut hadir Direktur Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Deddy Natrifahrizal, Ketua LPJK PUPR Taufik Widjoyono.

Serta Komisioner LPJK Agus Taufik Mulyono dan Manlian Ronald Simanjuntak.(ded/mg2)