25 radar bogor

Bacok Siswa SMA di Kertosono, Diduga Pelaku Ingin Tunjukkan Jati Diri

MNEYESAL: Kapolres Nganjuk AKBP Boy Jeckson Situmorang menunjukkan puluhan tersangka pembacokan dan pengeroyokan di Kota Angin kemarin. (Karen Wibi - Radar Kediri)
MNEYESAL: Kapolres Nganjuk AKBP Boy Jeckson Situmorang menunjukkan puluhan tersangka pembacokan dan pengeroyokan di Kota Angin kemarin. (Karen Wibi – Radar Kediri)

NGANJUK-RADAR BOGOR, Warga Nganjuk harus berhati-hati jika keluar pada malam hari. Karena kasus pembacokan masih marak terjadi. Pada Minggu dinihari (21/11), pembacokan kembali terjadi. Kali ini lokasinya ada di Kecamatan Kertosono.

Baca juga : Siswa SMPN 1 Glenmore Belajar Jurnalistik

Menurut Kapolres Nganjuk AKBP Boy Jeckson Situmorang, pembacokan terjadi di Jalan Raya Kertosono-Nganjuk, tepatnya di Desa Nglawak, Kecamatan Kertosono. Saat itu, Dhimas Eko, 17, warga Desa Trayang, Kecamatan Ngronggot sedang mengendarai sepeda motor. Dia sendirian. Tiba-tiba, ada sekelompok pemuda membuntutinya. Kemudian, salah satu dari mereka mengeluarkan parang. Dia adalah ARD, 17, warga Desa Nglawak, Kecamatan Kertosono. Tanpa basa-basi, ARD membacok tubuh korban. “Korban terluka dan dilarikan ke RSUD Kertosono,” ujarnya.

Tidak terima dengan perbuatan ARD, Dhimas memutuskan untuk lapor polisi. Petugas segera menyelidiki. Kemudian, ARD ditangkap di rumahnya. “Tersangka dan barang bukti langsung kami amankan,” ujar Boy.

Selain menangkap ARD, polisi juga telah membekuk 17 pelaku pembacokan di wilayah hukum Kabupaten Nganjuk. Karena ada 14 kasus pembacokan yang terjadi di bulan ini. Sebelumnya, sejak September-Oktober, Polres Nganjuk telah meringkus 34 tersangka pembacokan dan pengeroyokan.

Maraknya kasus pembacokan di Nganjuk ini membuat polisi ekstrawaspada. Razia setiap malam dilaksanakan. Karena pembacokan sering terjadi  pada malam hari. “Jika tidak ada kepentingan yang mendesak, warga lebih baik di rumah saja saat malam hari,” ujar Boy saat press release di Mapolres Nganjuk kemarin.

Lalu apa alasan pelaku membacok korbannya? Polisi sampai kemarin maish melakukan penyelidikan. “Motif pembacokan ini untuk menunjukkan jatidiri pelaku,” sambung Kasatreskrim Polres AKP I Gusti Agung Ananta Pratama.

Yang mengkhawatirkan, korban pembacokan ini adalah acak. Sehingga, tidak bisa disimpulkan alasan pelaku membacok korbannya. Ada beberapa kasus, antara pelaku dan korban tidak saling mengenal.

Gusti mengatakan, masyarakat harus berhati-hati dan bisa menahan emosi. Jangan sampai melakukan tindak kriminalitas. Karena akan berurusan dengan hukum. “Mari jaga Kabupaten Nganjuk agar kondusif,” ajaknya. (jpg)