25 radar bogor

Selama Pandemi, 175.000 Warga Bogor Kehilangan Pekerjaan

Ilustrasi dampak pandemi banyak pengangguran
Ilustrasi dampak pandemi banyak pengangguran
Ilustrasi dampak pandemi banyak pengangguran
Ilustrasi dampak pandemi banyak pengangguran

BOGOR-RADAR BOGOR, Selama pandemi Covid-19, jumlah pengangguran di Kota Bogor meningkat. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mencatat selama tahun 2020, sebanyak 175.000 warganya jadi pengangguran.

Baca Juga : Rombak Susunan ASN di Lingkup Pemkot Bogor, Bima Arya Lantik di Tiga Tempat

Wali Kota Bogor, Bima Arya menyebut jumlah angka pengangguran meningkat 12,6 persen atau 175.000 orang angkatan kerja di Kota Bogor terdampak pandemi Covid-19.

Bima menjelaskan, pandemi Covid-19 memicu banyak negara di dunia, termasuk Indonesia, menerapkan kebijakan pembatasan aktivitas sosial masyarakat.

Kemudian, langkah tersebut diambil untuk menekan jumlah kasus positif Covid-19 yang hingga saat ini masih terus bertambah.

Akibat kebijakan tersebut, pada masa awal pandemi di kisaran bulan Maret, kegiatan ekonomi pun nyaris terhenti total.
Banyak penduduk Kota Bogor yang kemudian harus dirumahkan oleh pemberi kerja.

Selain karena ada pembatasan jumlah pekerja yang bisa beraktivitas di kantor ataupun pabrik, hal itu juga terjadi karena permintaan atau konsumsi domestik mengalami penurunan.

Dampaknya, pendapatan masyarakat pun mengalami pengurangan.

“Jumlah pengangguran akibat kondisi pandemi yang menyerang hampir seluruh sektor. Mata pencaharian mereka berkurang, bahkan hilang karena kondisi ini,” ucapnya.

Untuk memulihkan ekonomi di Kota Bogor, menurut Bima tidak bisa dilakukan hanya oleh satu organisasi perangkat daerah (OPD) melainkan kerja sama semua pihak.

“Tidak bisa hanya mengandalkan Disnaker. Harus ada kolaborasi dari semua. Makanya saya mengingatkan semua harus kolaborasi, jangan hanya mengandalkan APBD,” tegas Bima Arya.

Karena itu, Bima meminta semua OPD mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru. Semua OPD bisa bekerjasama dengan komunitas, UMKM, hingga swasta dan kampus untuk menciptakan lapangan pekerjaan.

“Kita bidik sektor-sektor yang memang strategis. Insya Allah kita fokus kesini karena kuncinya kolaborasi dan kreasi,” tukasnya.(ded)