25 radar bogor

Pembangunan Jalan Cigudeg-Kiarasari-Cisangku Didesak Selesai Tepat Waktu

Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jawa Barat, Asep Wahyu beserta Sekertaris Daerah Kabupaten Bogor, Burhanudin tinjau pembangunan peningkatan jalan Kiarasari-Cisangku, Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (22/10/2021). Foto : Hendi Novian / Radar Bogor
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jawa Barat, Asep Wahyu beserta Sekertaris Daerah Kabupaten Bogor, Burhanudin tinjau pembangunan peningkatan jalan Kiarasari-Cisangku, Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (22/10/2021). Foto : Hendi Novian / Radar Bogor

SUKAJAYA-RADAR BOGOR, Waktu semakin mepet, pekerjaan proyek pembangunan ruas Jalan Cigudeg – Kiarasari – Cisangku didesak selesai sebelum waktu yang ditentukan.

Perumda Tirta Pakuan-PCNU Kota Bogor Bantu Pasang Pipa di Ponpes dan Rumah Ibadah

Hal itu disampaikan Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Asep Wahyuwijaya saat kembali mendatangi lokasi pembangunan pada Jum’at (22/10/2021).

Didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin, Kang AW meminta pemkab mengambil alih penuh pengawasan proyek miliaran tersebut.

“Kalau untuk pengawasan pengerjaan bukan otoritas saya ataupun provinsi, itu otoritas pemkab, sehingga saya tidak mau tahu berapa persen progresnya, sebelum waktunya harus selesai,” ucap Kang AW.

Menurutnya, butuh perjuangan panjang untuk meminjam anggaran dari pemerintah pusat melalui Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Di mana, dirinya di DPRD Provinsi Jawa Barat yang memperjuangkan hal tersebut.

Sedangkan Pemerintah Kabupaten Bogor hanya menerima manfaat dari anggaran tersebut. Namun, sambung Kang AW, harus digarisbawahi bahwa proyek senilai Rp. 28 miliar itu harus diselesaikan tepat waktu. Jika tidak, maka pemkab lah yang akan menanggung sisa anggaran yang harus dikerjakan.

“Harus selesai, harus sesuai progresnya dan bukan soal angka, kerugian masyarakatnya itu yang tidak terpulihkan,” tegasnya.

Di tempat yang sama, Sekda Kabupaten Bogor, Burhanudin meneruskan amanat Bupati Bogor untuk memantau program-program strategis salah satunya pemulihan pasca bencana alam awal 2020 di Sukajaya dan sekitarnya.

Menurutnya, bencana yang terjadi saat itu masuk ke dalam kategori bencana skala nasional. Kerugian masyarakat dan pemerintah di Bogor Barat itu bahkan mencapai Rp. 1,4 Triliun.

“Oleh sebab itu saya berharap terutama ke PUPR dan kontraktor bisa menyelesaikan tepat waktu dengan tetap memperhatikan spek dan kualitas. Jangan karena dikejar waktu, proyek asal-asalan yang nanti akan bermasalah di kemudian hari,” tegasnya.

Selain itu, mengingat waktu semakin mepet hingga akhir tahun, dirinya berharap pemerintah setempat baik desa maupun kecamatan dapat berpartisipasi dalam pembanguan jalan tersebut.

Misalkan, contoh Burhanudin, beberapa titik drainase yang tidak teranggarkan, dapat diswadayakan dengan konsep gotong royong.

“Pembangunan itu juga membutuhkan partisipasi seluruh masyarakat juga tekad ketaan dan disiplin para penyelenggara negara,” tukasnya.(cok)