25 radar bogor

Ratusan KK di Kayu Manis Terdampak Tol BORR Seksi IIIB

Tol BORR
Tol BORR Seksi IIIA yang sudah rampung. Sofyansyah/Radar Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Ratusan kepala keluarga (KK) rupanya terkena dampak perubahan desain pembangunan lanjutan Jalan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi IIIB, di kawasan Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.

Kejar Akselerasi Vaksinasi, Targetkan Sehari 70 Ribu Sasaran

Camat Tanahsareal Sahib Khan mengatakan, pemerintah daerah mesti mendukung program strategis nasional, termasuk kelanjutan proyek Tol BORR.

Ia membenarkan beberapa rencana strategis tingkat Kota Bogor di wilayah Kayumanis, Kecamatan Tanahsareal, terdampak karena lahannya masuk rencana kelanjutan Tol BORR.

Tiga perencanaan strategis Kota Bogor yang disebut bakal jadi korban, yakni rencana pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal, Tempat Pengelolaan Sampah Reuse-Reduce-Recycle (TPS3R) dan Sport Centre serta wisma atlet di kawasan Kayumanis, Kecamatan Tanahsareal.

“Itu tetap akan direlokasi. Intinya begitu. Jadi tidak merubah fungsi yang sudah ada, paling desain saja yang berubah. Kan nanti akan ada frontage, yakni jalan di samping jalan tol BORR itu, yang tembus ke Kayumanis. Kurang lebih ada 2,3 hektare tanah Pemkot Bogor yang akan digunakan untuk jalan tol,” katanya saat ditemui wartawan, Kamis (21/10/2021).

Menurutnya, tak hanya lahan milik pemkot, rupanya lahan warga pun ada yang mesti dibebaskan untuk memenuhi rencana kelanjutan pembangunan jalan Tol BORR.

Sahib menjelaskan, sedikitnya ada 106 KK di Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanahsareal yang rumahnya terkena pembebasan lahan.

Untuk anggaran pembebasan lahan, kata dia, menjadi tanggung jawab pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Untuk (lahan) warga ada, banyak lah. Di (Kelurahan) Kayumannis RW 6 kurang lebih ada 106 KK yang kena pembebasan lahan. Lalu di RW 11, ada sebagian yang kena, tapi belum ketok palu luasannya berapa yang dibebaskan. Yang pasti 106 rumah akan kena,” bebernya.

“Bahasanya ganti untung lah, karena setelah diberi uang pembebasan lahan itu, mereka cari sendiri, bukan relokasi. Kita nggak sediakan tempat relokasinya,” sambung mantan Sekretaris Camat Bogor Timur itu.

Pihaknya sendiri sudah melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait rencana tersebut.

Menurutnya, banyak warga yang sudah menanyakan waktu eksekusi. Ditengarai, harga ganti untung yang nilainya bisa mencapai tiga kali lipat ketimbang harga tanah di lokasi tersebut sekarang ini.

“Infonya eksekusi pembebasan lahan pada 2022. Lalu untuk pelaksanaan fisik di 2023,” imbuh Sahib.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Syarifah Sofiah mengatakan, PT Marga Sarana Jabar (MSJ) sebagai pembangun dan pengelola Jalan Tol BORR tengah melakukan perubahan desain rencana pembangunan jalan tol lanjutan.

“Ada perubahan untuk lokasi junction-nya, junction itu perempatan jalan lah. Itu bergeser,” kata Syarifah, Rabu (29/9/2021).

Menurutnya, dengan adanya pergeseran tersebut trase atau yang sering disebut sumbu jalan ke Kota Bogor juga bergeser.

“Junction itu yang nantinya menghubungkan (Tol BORR) ke berbagai arah, seperti ke Tol Depok-Antasari, ke IPB hingga ke Sukabumi, Bandung dan lainnya di junction itu. Nah akibat pergeseran rencana itu, ada kawasan kita yang kena,” ucapnya.

Untuk memastikan adanya perubahan tersebut, Pemkot Bogor beserta direksi PT MSJ survei ke lapangan. Serta memastikan lokasi rencana pembangunan trase menuju Kota Bogor.

Ternyata, menyentuh perencanaan kegiatan Kota Bogor untuk pembangunan IPAL, TPS3R hingga Sport Centre di Kayumanis.

“Ya karena itu rencana nasional, kami dukung lah program jalan tol ini. Tapi kami juga minta ada win-win solution karena kami juga punya perencanaan di lokasi itu. Contohnya kawasan untuk rencana IPAL, itu melihat rencananya kena seluruhnya. IPAL ini komunal skala kota, jadi persoalan kalau kita kedepan nggak punya ini,” ujarnya.

Untuk itu, Pemkot Bogor pun berupaya meminta penggantian lahan yang terpakai ini. Termasuk rencana pembangunan TPS3R Kayumanis yang diminta untuk dibangunkan kembali.

Juga meminta penggantian sebagian lahan Sport Centre yang masuk perencanaan jalan tol.

“Memang nggak keambil semua, hanya lahan untuk rencana GOR Indoor-nya. Itu yang kita minta ganti. Nah beberapa hari lalu kami tugaskan camat, lurah dan Bappeda untuk cek dan ploting kebutuhannya berapa. Hanya satu kelurahan saja, Kayumanis saja. Nanti kita tunggu laporannya,” jelasnya.

Akan tetapi pada prinsipnya, kata dia, sudah ada informasi dari direktur PT MSJ yang sudah komunikasi dengan Kementerian PUPR.

Intinya pemerintah pusat bakal mengakomodasi usulan dari Kota Bogor. Yakni mengganti lahan perencanaan Kota Bogor yang hilang atau terpakai.

“Jadi sampai saat ini untuk berapa nanti lahan kita yang akan dipakai itu masih dihitung. Hitungan sementara sih 2,2 hektare, jadi masih dihitung totalnya berapa. Nanti bakal ada pertemuan lebih lanjut lagi dengan stakeholder di akhir pekan ini setelah hasil di lapangan,” papar mantan kepala Bappedalitbang Kabupaten Bogor itu.

Terkait misalnya, apakah Pemkot Bogor akan bikin frontage di sisi jalan tol atau memakai jalan yang sudah ada dalam perencanaan saja.

“Itu belum putuskan,” imbuhnya.

Apalagi, kata dia, PT MSJ sendiri meminta lebih cepat karena desain yang tengah berproses ini disebut harus final pada satu hingga dua minggu kedepan.

“Makanya dari PT MSJ, dengan adanya tawaran dari kita bahwa kita tidak ingin kehilangan lahan perencanaan ini, tolong dibantu juga. Ya mereka oke tapi segera diselesaikan. Jadi karena sudah ada lahannya, nanti yang kementerian yang bebaskan, mengganti lahan punya kita lah,” tukasnya. (ded)