25 radar bogor

Summarecon Bogor, Bukti Sektor Properti Tak Pernah Mati

Summarecon Bogor, Bukti Sektor Properti Tak Pernah Mati
Summarecon Bogor, Bukti Sektor Properti Tak Pernah Mati

BOGOR-RADAR BOGOR, Sektor properti terus berdenyut. Summarecon Bogor hadir dan berhasil memancing animo masyarakat perkotaan untuk mencari hunian nyaman di tengah pandemi.

Segera Hadir Olimpiade Matematika dan Sains Internasional

Kawasan hunian yang dibangun di sekitar perbatasan Kota dan Kabupaten Bogor itu terus diburu.

Pandemi tak menggerus minat masyarakat untuk memiliki rumah idaman nan mewah yang mengambil lokasi di Kecamatan Sukaraja itu.

CEO Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda pun meyakini, daya beli masyarakat terhadap sektor properti takkan turun. Meskipun pandemi, geliatnya justru semakin terasa.

Itu terlihat dari beberapa perusahaan properti yang nekat menawarkan produknya di tengah pandemi.

Salah satunya, Summarecon Bogor. Bukannya kehilangan konsumen,mereka justru menatap masa depan yang cukup cerah.

Ali semakin meyakini hal itu setelah melihat animo masyarakat dalam mengikuti webinar Product Knowledge dari Summarecon Bogor, beberapa waktu lalu.

Angka partisipan yang nyaris menembus 2.000 orang menjadi bukti nyata keinginan masyarakat dalam memiliki rumah yang dikembangkan PT Summarecon Agung itu.

“Ini bukti sektor properti itu masih aman. Properti kan sangat bergantung dengan mobilisasi. Ketika ada PSBB, dulu kita lihat bagaimana sektor properti langsung mengalami drop,” bebernya.

Namun, fenomena menarik mencuat ke permukaan seiring dengan gempuran Summarecon terhadap bisnis properti di Bogor. Ia melihat, pandemi ternyata tidak lagi banyak berpengaruh.

“Data kami pada kuartal kedua tahun ini menunjukkan sektor properti tumbuh sebanyak 24,5 persen. Ini kan luar biasa,” sebutnya.

Ali menganggap kepercayaan diri Summarecon Bogor di tengah pandemi telah membuat pasar properti semakin memanas. Warga semakin antusias mencari hunian idaman ke wilayah pinggiran ibukota. “Ketika Summarecon masuk (ke Bogor), luar biasa mulai berdenyut,” pujinya.

Direktur PT Summarecon Agung Tbk Sharif Benjamin mengakui, konsep hunian idaman di ketinggian 300-500 mdpl itu hadir pertama kali dengan tiga cluster, yakni The Agathis Golf Residence, The Mahogany Residence dan The Mahogany Island. Cluster itu ludes dengan 600 pembeli dari 1.500 peminat yang mengikuti undian, tahun lalu.

Animo itu menjadikan Summarecon kian percaya diri dalam mengembangkan kota mandiri. Ditambah lagi, wilayah yang bersisian langsung Kota Bogor itu masih hijau dengan pegunngan alami.

“Kita memang membangun sebuah kota, mengajak konsumen untuk tinggal di sini, bukan sekadar tempat peristirahatan atau villa,” terangnya.

Total lahan yang dibangun Summarecon Bogor mencapai kisaran 500 hektare. Namun, jumlah lahan yang bisa dibangun tak sampai 200 hektare. Artinya, konsumen sangat diuntungkan karena kelebihan di atas 60 persen lahan itu bakal dikonversikan menjadi kawasan hijau nan ramah lingkungan.

“Ada 4 faktor kenapa kita menyebut Summarecon Bogor ini limited edition. Kawasan yang baik di area pegunungan, proses penyiapan lahan yang tidak mudah, saleable rendah, dan peminatnya banyak,” ungkapnya.

Pinewood dan Rosewood Siap Meledak Lagi

Pinewood dan Rosewood Siap Meledak Lagi
Pinewood dan Rosewood di Summarecon Bogor Siap Meledak Lagi

Dua cluster baru siap kembali ditawarkan kepada konsumen, yakni The Pinewood Residence dan The Rosewood Golf Residence pada akhir Oktober mendatang. Kedua cluster itu diperkirakan bisa mencetak rekor baru sebagaimana penjualan perdana Summarecon, tahun lalu.

General Manager Summarecon Bogor, Hary Sofyan menjelaskan, ciri khas desain dua cluster itu nyaris sama dengan cluster sebelumnya. Sejumlah upgrade banyak ditambahkan untuk membuat konsumen betah berada di rumah.

Cluster dengan beberapa tipe itu dibanderol harga mulai dari Rp1,45 miliar hingga Rp6,3 miliar.

“Rosewood juga menawarkan kavling. Bagi konsumen yang ingin mengekspresikan desainnya sendiri, bisa memilih unit kavling ini. Tapi, memang kita berharap desain ini tidak kalah mewah dengan rumah-rumah yang ada di Rosewood,” bebernya.

Show unit hunian kedua cluster itu sudah bisa disambangi langsung di kawasan Summarecon Bogor. Direktur PT Summarecon Agung Tbk Sharif Benjamin menambahkan, banyak konsumen yang ingin menjajal langsung pengalaman memiliki hunian mewah di tengah pegunungan itu.

“Dari bulan Oktober 2020 sampai Oktober tahun ini, ratusan orang datang setiap minggunya. Bahkan, menjelang launching ini, sudah lebih dari 1000 orang yang datang (melihat-lihat),” ungkapnya. Wajah-wajah puas selalu tergambarkan sepulang konsumen dari sana.

Summarecon Bogor butuh rentang waktu setahun untuk menghadirkan dua cluster barunya itu. Menurut Ben, sapaannya, komitmen untuk membangun hunian yang nyaman terlihat dari sana. Mereka ingin mempersiapkan produk hunian terbaru secara matang dan tidak asal-asalan.

“Kami memang selalu komitmen. Lahan belum siap, kami belum berani jual. Produk baru kita siapkan kurang lebih butuh waktu setahun. Jadi, persiapannya memang harus luar biasa,” paparnya.

Summarecon selalu menyiapkan rumah-rumah yang nyaman bagi penghuninya. Apalagi, cluster Rosewood yang akan jadi andalan karena didesain langsung oleh arsitek Thomas Elliot. (mam)

Editor: Rany