RADAR BOGOR, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sudah berlangsung di beberapa sekolah di Jawa Barat.
Endang S Thohari Apresiasi Inovasi Pertanian IPB
Anggota DPRD Jawa Barat mewanti-wanti. Pelaksanaan PTM ini harus dibarengi juga oleh percepatan vaksinasi. Khususnya bagi civitas sekolah, yang akan menyelenggarakan PTM tersebut.
Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, H Cecep Gogom meninjau kesiapan pelaksanaan PTM terbatas di beberapa sekolah SMAN di Jawa Barat. Salah satunya SMAN 3 Cimahi.
Saat kunjungan di SMAN 3 Cimahi, sedang berlangsung pelaksanaan vaksinasi dan pengelolaan PTM terbatas. Juga penanganan kesehatan untuk para peserta didik.
“Saya berharap melalui kerjasama yang baik antar semua lini dapat menghasilkan solusi yang terbaik terkait dengan kedua hal tersebut,” ujar HCG sapaan akrab H Cecep Gogom.
HCG juga mengharapkan, agar semua stakeholder, terutama dari dunia pendidikan dapat secara pro aktif untuk lebih memperhatikan kegiatan pendidikan di masa pandemi.
Serta tetap berusaha untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran dan pendidikan dengan efektif dan efisiensi.
HCG pun siap mendukung penuh proses pembelajaran tatap muka tersebut, apabila pihak sekolah sudah melakukan standar operasional prosedur (SOP) yang di terapkan.
“Kami di komisi V mendukung proses ini berjalan dan tentunya protokol kesehatan (Prokes) tidak boleh kendor,” kata jelas wakil rakyat dari daerah pemilihan (Dapil) Kabupaten Bogor ini.
HCG mengatakan, apabila vaksinasi sudah terlaksana dengan maksimal, maka pembelajaran tatap muka dapat berjalan dengan normal kembali.
“Terpenting vaksinasi sudah dilaksanakan sehingga pembelejaran normal sudah bisa berlangsung,” jelas HCG.
Dia juga berharap semua sekolah mendukung kebijakan tersebut, dengan begitu kedepan pembelajaran di setiap sekolah akan berjalan dengan baik.
“Apabila semua civitas sekolah mendukung kebijakan ini, semua pelaksanaan bisa berjalan dengan lancar baik guru, siswa maupun staf-staf bersatu untuk menguatkan pembelajaran tatap muka yang mampu menerapkan protokol kesehatan yang erat dan ketat tetapi pembelajaran yang mudah di pahami oleh siswa,” pungkasnya politisi Gerindra ini.(*/unt)
