KLAPANUNGGAL-RADAR BOGOR, TPPAS Lulut Nambo, Klapanunggal, diharapkan menjadi solusi mengurangi volume sampah di Kabupaten Bogor. Namun pembangunannya baru akan dilaksanakan Oktober tahun ini.
Pembangunan TPPAS Lulut Nambo Dilanjutkan, Siap Beroperasi Akhir Tahun 2021
Seperti yang diketahui, volume sampah yang dihasilkan Kabupaten Bogor mencapai 2.700 hingga 3.000 ton per hari. Saat ini, sampah tersebut masih ditampung di TPAS Galuga.
“Kami dapat informasi pembangunan TPPAS Lulut Nambo sudah mau berjalan, secara fisik masih dalam proses, namun secara administrasi sudah dilakukan,” kata Kepala Bidang Persampahan pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, Ismambar Fadli kepada Radar Bogor, Kamis (14/9/2021).
Lebih Lanjut Ismambar Fadli menambahkan, TPPAS Lulut Nambo secara regional milik Provinsi Jawa Barat, baik secara pengelolaan hingga pengawasannya tanggung jawab Jawa barat.
“Pemprov Jabar menunjuk PT Jabar Lestari untuk meneruskan pembangunan TPPAS Lulut Nambo pada tahun ini, jadi segala sesuatunya menjadi tanggung jawab Provinsi Jawa Barat,” tambah Fadli.
Waktu pembangunan TPPAS ini ditargetkan selesai pada akhir Januari atau awal Februari 2022, dan dapat segera beroperasi.
“Hanya untuk kapasitas 40 persen dari total kapasitas yang ada, Nantinya di tahun 2022 saat TPPAS Lulut Nambo berjalan dapat menampung sampah empat kota dan kabupaten, di antaranya, Kota Depok, Kota Tanggerang Selatan, Kota dan Kabupaten Bogor,” lanjutnya.
Masih Kata Ismambar Fadli, Jika nanti TPPAS Lulut Nambo beroperasi baik 40 persen maupun 100 persen pada tahun 2022 TPAS galuga tetap beroperasi untuk menampung sampah yang ada di Kabupaten Bogor.
“TPAS Galuga tetap beroperasi, karena tidak semuanya dapat di tampung di TPPAS Lulut Nambo yang diisi sampah dari berbagai daerah,” katanya.
Untuk mengurangi sampah yang ada di Kabupaten Bogor, DLH bekerja sama dengan pemerintah desa baik tingkat RT maupun RW untuk membentuk bank sampah.
“Sampah-sampah yang dapat bernilai ekonomis Itu dijadikan tabungan, sehingga, tidak langsung di buang tetapi dipilah terlebih dahulu sehinga dapat di daur ulang ini dapat mengurangi volume sampah yang ada,” ucapnya.
Ismambar Fadli berharap dengan adanya TPPAS Lulut Nambo ini tidak menganggu aktivitas warga dan jadi lebih efektif dari pembungan sampah yang ada.
“TPPAS Lulut Nambo mengunakan teknologi. Tapi jangan sampai juga menganggu aktivitas warga, artinya tidak menimbulkan bau,” harapnya. (cr)
Editor : Yosep
