25 radar bogor

PTM SMP Taruna Andigha Terapkan Prokes Ketat

Pelaksanaan PTM di SMP Taruna Andiga
Pelaksanaan PTM di SMP Taruna Andiga

RADAR BOGOR, SMP Taruna Andigha Kota Bogor jadi salah satu sekolah yang diizinkan untuk menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

RST Raih Penghargaan Rumah Sakit Tidak Menggunakan Alkes Bermerkuri

Apalagi capaian vaksinasi siswa di SMP Taruna Andigha sudah lebih dari 95 persen. Plus, semua guru dan tenaga pendidik sudah mendapat vaksin. Sehingga bisa mengantongi SK dari Dinas Pendidikan (Disdik) dan izin dari Satgas Covid-19 Kota Bogor.

“Kami sesuaikan SOP dari Disdik. Kami juga terapkan protokol kesehatan (prokes) ketat. Ada satgas, cek suhu saat masuk dan pulang buat semua yang datang ke sekolah, sediakan cuci tangan dan jaga jarak. Selama PTM ini satu kelas diisi 15 siswa,” kata Kepala SMP Taruna Andigha, Aldilah Rahman kepada Metropolitan.id, Selasa (12/10).

Selama PTM tahap kedua ini, siswa masuk ke sekolah pada Senin hingga Kamis pukul 08:00 WIB sampai pukul 11:20 WIB.

Cukup tersedianya kelas di SMP Taruna Andigha, sehingga semua siswa bisa masuk ke sekolah. Hanya saja dalam satu ruang kelas, kata dia, dibagi menjadi 15 siswa saja dalam satu kelas.

“Jadi satu kelas itu kita bagi di dua ruang berbeda. Nah guru ada di kelas yang satu, kelas yang satu lagi kita pasang infocus. Jadi meskipun guru ada di ruangan sebelah, siswa yang lain bisa mendapatkan materi lewat audio infocus,” tegasnya.

Buatnya, hal itu menjadi lebih efektif karena semua siswa merasakan kembali atmosfer sekolah yang lebih dari setahun tidak dirasakan lantaran mesti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

“Makanya satu minggu ini materinya belum yang berat-berat lah. Kita berikan materi yang bisa meningkatkan keceriaan anak, semangat hingga kesadaran prokesnya. Biar kita bangkitkan dulu semangat anak setelah lebih dari setahun PJJ,” tandas Aldi, sapaan karibnya.

Selain itu, pihaknya juga fokus pada pengawasan setelah pulang sekolah.

Selain cek suhu saat pulang, sekolah terlebih dahulu mengantongi data anak berangkat dan pulang sekolah dengan siapa dan menggunakan transportasi apa.

Orang tua juga sudah diberi tahu waktu anak pulang sekolah. Namun ia melihat, kesadaran siswa akan prokes sudah tinggi dan langsung pulang ketika selesai PTM.

Pihaknya juga punya ada tim satgas pelajar, yang menyisir tempat-tempat takut ada yang nongkrong-nongkrong sepulang sekolah.

“Saya sendiri sudah wanti-wanti ke siswa, ada yang ketahuan nongkrong pake seragam, nanti ada ada petugas yang lapor di Disdik, nanti sekolah kita bisa dicabut kebijakan boleh PTM-nya. Gara-gara satu orang saja bisa berpengaruh ke semua. Itu saya tekankan biar siswa punya kesadaran bersama,” papar Aldi.

Pihaknya pun sudah menyiapkan strategi tindakan dan antisipasi saat ada siswa yang terpapar Covid.

PSekolah sudah menyiapkan ruang isolasi khusus sembari berkoordinasi dengan puskesmas terdekat.

“Langsung kita tracing. Kalau ternyata di keluarganya gak ada lagi (yang Covid), sekolah akan melakukan swab massal buat semua warga sekolah, PTM kita hentikan dulu, sembari tracing dan penyemprotan desinfektan berkala. Semoga sih itu nggak terjadi,” pungkasnya.

Editor: Rany