25 radar bogor

Pelajar Bogor Tewas Dikeroyok, Komisi IV DPRD Panggil Disdik Jabar

Pelajar Bogor Tewas Dikeroyok
Anggota DPRD Kota Bogor Devie Prihatin Sultani. Pihaknya akan memanggil Disdik Jabar terkait kasus pelajar Bogor tewas dikeroyok.

BOGOR-RADAR BOGOR, Komis lV DPRD Kota Bogor melayangkan surat pemanggilan ke Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat terkait kasus pelajar Bogor tewas dikeroyok.

PTM Sekolah yang Terlibat Pembacokan Pelajar Hingga Tewas Ditunda

Pemanggilan tersebut rencananya dilakukan di gedung DPRD Kota Bogor Selasa (12/10/2021).

Anggota DPRD Kota Bogor Devie Prihatin Sultani mengatakan, pemanggilan tersebut merupakan buntut kasus pelajar Bogor tewas dikeroyok di Jalan Palupuh, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, beberapa waktu lalu .

Menurutnya, pemanggilan tersebut untuk meminta tanggungjawab pengawasan dijenjang SMA/SMK, lantaran tak hanya kasus pelajar Bogor tewas dikeroyok, namun kasus serupa juga sempat terjadi hingga menimbulkan korban jiwa.

“Kejadian kemarin bukan semata-mata warga Kota Bogor tapi juga warga Jawa Barat (Jabar), maka kita meminta untuk dinas provinsi hadir untuk dimintai keterangan,” kata Devie, Senin (11/10/2021).

“Karena gini, terjadinya ini tidak hanya sekali, beberapa waktu lalu pun ada kejadian yang sama di wilayah Bogor Tengah, itu juga kan kehilangan nyawa dan di sini ada potensi menghilangkan nyawa itu dengan sadis,” kata Legislatif dari Partai NasDem itu.

Devie mengaku miris dengan kenakalan remaja yang mengarah pada tindakan kriminalitas. Padahal, koban merupakan aset Kota Bogor, dan juga orang tuanya yang selama ini telah merawatnya.

“Hasil rapat besok saya mau meminta Perwali atau Pergub, bahkan Peraturan Daerah untuk mengatur siswa pelajar dalam berpakaian sekolah hanya di waktu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau tenggang waktu sampai tiba di rumah saja,” tegasnya.

Kenapa seperti itu lanjut Wanita yang akrab disapa DPS ini menerangkan, agar kalau diluar jam itu, pihak keamanan atau kepolisian bisa menegur. “Kalau sudah ada perda itu kan artinya sudah ada pelanggaran,” katanya.

Devie mengaku sengaja memanggil Disdik Provinsi Jabar, karena selama ini kesulitan berkomunikasi dengan Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah II Jawa Barat.(ded)

Editor : Yosep