25 radar bogor

Penerbangan Internasional Diperlonggar, Potensi Turis Arab Masuk Puncak

Kampung turis Arab
Suasana Warung Kaleng di Cisarua Puncak yang sepi dari para turis Arab, Rabu (6/10/2021)

CISARUA-RADAR BOGOR, Semenjak pandemi melanda Indonesia, salah satu kampung di Puncak ini sepi dari turis Arab. Sudah sangat sulit mendapati pria berbadan bongsor dengan mata Belo berbahasa Arab.

Kampung Arab Puncak Bangkrut Ditinggal Wisatawan Timteng, Begini Kondisinya 

Kondisi itupun membuat banyak pengusaha lokal gulung tikar. Lantaran tak ada satupun turis Arab yang datang berlibur ke kawasan Puncak. Lantaran kebijakan pemerintah membatasi kunjungan warga negara asing.

“Iya, selama pandemi saja, jadi pada tutup semua,” ujar Ilham salah satu warga sekitar saya ditemui Radar Bogor Rabu (6/10/2021).

Ia mengaku banyak masyarakat yang bergantung pada turis Arab kehilangan mata pencaharian.

Baik itu mereka yang menjadi kasir di sejumlah minimarket khusus turis Arab, maupun sopir mobil rental yang kerap disewa oleh para turis Arab.

“Dengan tidak adanya turis Arab ini sangat berdampak bagi masyarakat,” akunya.

Namun, harapan mulai muncul kembali setelah pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melonggarkan kebijakan penebangan internasional.

Jumlah penumpang dalam satu pesawat rute internasional yang masuk melalui Bandara Soekarno Hatta (Soetta) tidak dibatasi. Ini berpotensi akan kembalinya turis Arab dan pelancong asal timur tengah ke kawasan Puncak.

“Mudah-mudahan saja, turis Arab (timur tengah) pada datang lagi dengan adanya kebijakan ini,” harapnya.

Sementara itu, Kasi Trantib Kecamatan Cisarua Efendi memaparkan, selama pandemi banyak toko yang guling tikar lantaran tidak adanya pemasukan dari turis Arab.

Mulai dari toko kelontongan yang biasa menjual perlengkapan terhadap para turis Arab, pangkas rambut, salon, rumah makan juga rental mobil.

“Selama pandemi, monitoring di wilayah kenyataan seperti demikian. Banyak yang gulung tikar,” kayanya kepada Radar Bogor Kamis (9/9/2021).

Perihal jumlah usaha yang gulung tikar, Efendi mengaku belum tau pasti jumlahnya. Namun dari laporan dan hasil monitoring, hampir semua tutup.

“Sebagian ada masyarakat yang mengais rezeki dengan berjualan di pinggir jalan pada wisatawan lokal,” tuturnya.

Sementara itu dengan longgarnya kebijakan penerbangan internasional ini berpotensi kawasan Puncak sebagai destinasi wisata turis Arab kembali disambangi.

Mengingat saat ini perlahan kawasan Puncak sudah mulai bangkit dan dipadati wisatawan lokal. “Iya bisa jadi seperti itu,” tuturnya.

Namun demikian, ia meminta agar turis Arab jangan memasuki kawasan Puncak sebelum adanya aturan dari pemerintah Kabupaten Bogor.

“Kalau bisa tidak masuk ke Puncak dulu. Kita nunggu peraturan dari pusat dan kabupaten. Karena kan ada kebijakan atau aturan dari daerah masing-masing seperti apa. Namun tetap kita perketat pengawasan,” tukasnya. (all)

Editor : Yosep