25 radar bogor

Kota Bogor Sulit Turun Level, Bima Arya Ungkap Penyebabnya

Bima Arya Dorong ASN Bogor Kelola Aset Dengan Baik
Bima Arya Dorong ASN Bogor Kelola Aset Dengan Baik

BOGOR-RADAR BOGOR, Wali Kota Bogor Bima Arya memprotes indikator penurunan level Kota Bogor pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat masuk dalam aglomerasi Jabodetabek.

Eddy Soeparno: Wisata Malam Jangan Rusak Habitat dan Ekosistem

Karena itu, Kota Bogor sulit masuk ke level 2 karena progres vaksinasi di Kabupaten Bogor masih di bawah 50 persen, sedangkan Kota Bogor dan wilayah aglomerasi Jabodetabek sudah di atas 50 persen, bahkan DKI Jakarta sudah di atas 100 persen.

“Ya karena indikator penurunan level ini dimasukkan dalam kontek aglomerasi, termasuk vaksinasi,” ungkap Bima, Kamis (30/9/2021).

Berdasarkan data tebulasi vaksinasi di Kemenkes, Jumat (1/10/2021) progres vaksinasi di DKI Jakarta 127,1 persen dosis pertama atau dengan sasaran sebanyak 10.6 juta dan 94,5 persen atau 7,9 juta untuk dosis kedua.

Progres vaksinasi Kota Bogor 82 persen atau 672.696 sasaran untuk dosis pertama dan 52,2 persen atau 428.115 untuk dosis kedua.

Sedangkan Kabupaten Bogor baru mencapai 38,6 persen atau 1,6 juta untuk dosis pertama dan 16,5 persen atau 696.811 sasaran untuk dosis kedua.

Karena itu, Kota Bogor tidak akan mengalami penurunan level, ketika ada daerah yang masuk wilayah aglomerasi tapi capaian vaksinasinya rendah.

“Jadi selama vaksinasi di kabupaten masih di bawah 50 persen, kita gak akan turun level,” cetusnya.

Saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kerap menyuarakan indikator penilaian level kepada pemerintah pusat dan minta untuk dikaji kembali.

“Aglomerasi dipukul rata semua. Ini merurut saya yang musti dikaji ya. Saya menyuarakan ini berkal-kali, harusnya tidak seperti ini,” tukasnya.(ded)

Editor: Rany