logo-radar-bogor

Tiga Perencanaan Strategis Kota Bogor bakal Terganggu

Tol-BORR
Suasana Tol BORR Seksi III A yang masih sepi pengendara pada hari pertama dibuka, Rabu (23/12/2020). SOFYANSYAH/RADAR BOGOR

BOGOR-RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah kelimpungan lantaran beberapa perencanaan pembangunan strategis Kota Bogor terancam terganggu.

Kisruh KRB, IPB Bentuk Tim Kajian

Hal itu menyusul adanya perubahan desain pembangunan lanjutan Jalan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi IIIB.

Setidaknya tiga perencanaan strategis Kota Bogor yang disebut bakal jadi korban, yakni rencana pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal, Tempat Pengelolaan Sampah Reuse-Reduce-Recycle (TPS3R) dan Sport Centre serta wisma atlet di kawasan Kayumanis, Kecamatan Tanahsareal.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Syarifah Sofiah mengatakan, PT Marga Sarana Jabar (MSJ) sebagai pembangun dan pengelola Jalan Tol BORR tengah melakukan perubahan desain rencana pembangunan jalan tol lanjutan.

“Ada perubahan untuk lokasi junction-nya, junction itu perempatan jalan lah. Itu bergeser,” kata Syarifah, Rabu (29/9/2021).

Menurutnya, dengan adanya pergeseran tersebut trase atau yang sering disebut sumbu jalan ke Kota Bogor juga bergeser.

“Junction itu yang nantinya menghubungkan (Tol BORR) ke berbagai arah, seperti ke Tol Depok-Antasari, ke IPB hingga ke Sukabumi, Bandung dan lainnya di junction itu. Nah akibat pergeseran rencana itu, ada kawasan kita yang kena,” ucapnya.

Untuk memastikan adanya perubahan tersebut, Pemkot Bogor beserta direksi PT MSJ survei ke lapangan dan memastikan lokasi rencana pembangunan trase menuju Kota Bogor.

Ternyata, menyentuh perencanaan kegiatan Kota Bogor untuk pembangunan IPAL, TPS3R hingga Sport Centre di Kayumanis.

“Ya karena itu rencana nasional, kami dukung lah program jalan tol ini. Tapi kami juga minta ada win-win solution karena kami juga punya perencanaan di lokasi itu.

Contohnya kawasan untuk rencana IPAL, itu melihat rencananya kena seluruhnya. IPAL ini komunal skala kota, jadi persoalan kalau kita kedepan nggak punya ini,” ujarnya.

Untuk itu, Pemkot Bogor pun berupaya meminta penggantian lahan yang terpakai ini, termasuk rencana pembangunan TPS3R Kayumanis yang diminta untuk dibangunkan kembali dan juga meminta penggantian sebagian lahan Sport Centre yang masuk perencanaan jalan tol.

“Memang nggak keambil semua, hanya lahan untuk rencana GOR Indoor-nya. Itu yang kita minta ganti. Nah beberapa hari lalu kami tugaskan camat, lurah dan Bappeda untuk cek dan ploting kebutuhannya berapa. Hanya satu kelurahan saja, Kayumanis saja. Nanti kita tunggu laporannya,” jelasnya.

Tapi pada prinsipnya, kata dia, sudah ada informasi dari direktur PT MSJ yang sudah komunikasi dengan Kementerian PUPR, yang intinya pemerintah pusat bakal mengakomodasi usulan dari Kota Bogor. Yakni mengganti lahan perencanaan Kota Bogor yang hilang atau terpakai.

“Jadi sampai saat ini untuk berapa nanti lahan kita yang akan dipakai itu masih dihitung. Hitungan sementara sih 2,2 hektare, jadi masih dihitung totalnya berapa. Nanti bakal ada pertemuan lebih lanjut lagi dengan stakeholder di akhir pekan ini setelah hasil di lapangan,” papar mantan kepala Bappedalitbang Kabupaten Bogor itu.

Terkait misalnya apakah Pemkot Bogor akan bikin frontage di sisi jalan tol atau memakai jalan yang sudah ada dalam perencanaan saja.

“Itu belum putuskan,” imbuhnya.

Apalagi, kata dia, PT MSJ sendiri meminta lebih cepat karena desain yang tengah berproses ini disebut harus final pada satu hingga dua minggu kedepan.

“Makanya dari PT MSJ, dengan adanya tawaran dari kita bahwa kita tidak ingin kehilangan lahan perencanaan ini, tolong dibantu juga. Ya mereka oke tapi segera diselesaikan. Jadi karena sudah ada lahannya, nanti yang kementerian yang bebaskan, mengganti lahan punya kita lah,” tukasnya.(ded)

Editor: Rany