BOGOR-RADAR BOGOR, Wali Kota Bogor Bima Arya meminta tiga hal yang harus dipastikan kesiapan sekolah sebelum dilakukan pembelajaran tatap muka atau PTM terbatas pada, Senin (4/10/2021).
Pertama, memastikan protokol kesehatan (prokes) dimasing-masing sekolah, kedua sistem surveilans untuk meminitor anak-anak ketika mengalami gejala sakit.
Prokes Sepak Bola Liga 2 Ketat, Airlangga: Harus Dicontoh!
“Kalau ada satu anak saja tidak masuk, survailans harus langsung bekerja melalukan tracing,” pinta Bima Arya, Selasa (28/9/2021).
Ketiga, adalah patroli yang dilakukan Direktur Vaksin ke setiap sekolah yang menjalani PTM terbatas, hal itu dilakukan agar hal yang tak diinginkan tak terjadi.
“Jadi saya meminta semua kepala dinas sekarang fokus sebagai direktur vaksin, selama satu Minggu setelah PTM dimulai, ini melakukan patroli pengawasan di sekolah,” katanya.
“Jadi selama satu minggu kita awasi betul, kita pastikan angka vaksin maksimal di masing-masing sekolah,” sambungnya.
Bima menambahkan, Pemkot Bogor sudah melakukan simulasi PTM ditiga sekolah, yakni, SMPN 5, SMP PGRI 5, dan SMP Boarding School Bintang Pelajar.
Selain itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor diminta untuk melakukan swab antigen secara berkala kesemua tenaga pendidik, kependidikan dan juga siswa.
“Swab antigen dilakukan setiap satu minggu sekali,” imbuhnya.
Saat disinggung pelaksanaan PTM di tingkat SMP/SMA, Bima mengaku belum mendapatkan update terbaru yang disampaikan KCD Jawa Barat.
Ia juga menyampaikan kekesalannya, karena kewenangan SMA/SMK berada di Provinsi Jawa Barat.
“Karena kami ingin sekalian saja Senin (4/10), belum mendapatkan data berapa yang siap, ya inilah geregetanya kalau bukan di kota ya begini. Birokrasinya panjang,” cetusnya.
“Kita lebih konsen ke boarding school, karena risikonya lebih besar, makanya, uji coba ada boarding school di Bintang Pelajar, kita awasi betul,” tukasnya.(ded)
Editor: Rany