25 radar bogor

Sapri Tukang Ojek Pengkolan, Bantu Bina Eks Pengguna Narkoba di Bogor

Sapri Tukang Ojek Pengkolan
Sapri, Tukang Ojek Pengkolan terlibat dalam melakukan pembinaan bagi para mantan penyalahguna narkoba di Kota Bogor.

BOGOR-RADAR BOGOR, Sapri, salah satu pemain sinetron Tukang Ojek Pengkolan (TOP) ikut terlibat dalam pembinaan bagi para mantan penyalahguna narkoba di Kota Bogor.

Kampung Bebas Narkoba, Dedie Harap Dicontoh Wilayah Lain

Siapa sangka di tengah kesibukannya menjadi pemain sinetron di salah satu televisi swasta, pemilik nama lengkap Syahrudin Firdaos itu memiliki andil besar dalam memberikan pembinaan bagi para mantan penyalahguna narkoba di Kota Bogor.

Sapri terlibat memberikan pembinaan bagi 30 warga ada di wilayah RW 01, Kelurahan Cikaret, Kecamatan Bogor Selatan.

Sapri berperan mengajak para mantan penyalahguna narkoba tersebut agar terlepas dari dunia kelam dan hidup menjadi lebih baik lagi.

“Kehadiran saya di sini bersama Polresta Bogor Kota dan jajaran Muspida Kota Bogor untuk mendorong pelatihan bagi para alumni (mantan penyalahguna narkoba),” kata Sapri disela-sela kegiatan launching Kampung Tangguh Anti Narkoba di RW 01 Kelurahan Cikaret, belum lama ini.

Sebagai mantan penyalahgunaan narkoba, Sapri memiliki tanggung jawab untuk membuat mereka keluar dari masa kelam.

“Seumpama tadinya (mereka) dianggap sebagai sampah masyarakat, kita berusaha agar (mereka) tidak menjadi sampah masyarakat,” sambungnya.

Menurut pria yang juga warga Bogor ini, ide memberikan pelatihan bagi para mantan penyalahguna narkoba tersebut berangkat dari diskusi yang dilakukannya bersama jajaran Polresta Bogor Kota.

Bermula dari wilayah RW 01 Kelurahan Cikaret yang ditetapkan masuk ke dalam wilayah rawan penyalahgunaan narkoba, jajaran Polresta Bogor Kota mempertanyakan penyebab warga masih terbelenggu di dunia kelam ini.

“Setelah kita bertemu pak Ardianysah dan sering berkomunikasi, beliau mempertanyakan kenapa harus terbelenggu dengan permasalahan yang lalu?” ucap Sapri.

“Disitu beliau mengajak, mari kita bangun bersama apa yang kita bisa buat dan bangun terutama dari diri kita sendiri untuk bisa lebih baik lagi di mata masyarakat,” lanjutnya.

Dari diskusi itulah tercetus ide untuk mengarahkan para mantan penyalahguna narkoba ini untuk berkativitas yang lebih baik lagi. Yakni dengan melibatkan mereka dalam produk pembuatan UMKM yang ada di wilayah RW 01.

“Karena kan di RW 01 ini kebanyakan pelaku UMKM home industri seperti sendal, sepatu dan tas, kita berinisiatif kenapa gak libatkan mereka bekerja di home industri ini agar hidupnya lebih baik dan memiliki penghasilan tetap,” imbuh Sapri.

“Syukur-syukurnya setelah mereka mendapatkan ilmu, mereka bisa membuka cabang sendiri atau jadi pengusahanya,” sambung Sapri.

Untuk itu, Sapri tak lupa berpesan kepada para mantan penyalahguna narkoba ini agar tidak terjerumus kembali dalam dunia kelam yang sudah pernah dilaluinya.

Sebab, di depan sana masih ada peluang dan harapan yang bisa ditemui atau tak diduga sebelumnya untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

“Yang sudah, ya sudah. Intinya jangan pernah malu kita bekas residivis, hal-hal itu dibuanglah dari pikiran kalian, karena di depan sana masih ada peluang dan harapan untuk menjadi lebih baik. Apalagi ada penghasilan juga dengan terlibat dalam UMKM ini,” pesan Sapri.

Selain pembinaan bagi 30 mantan penyalahguna narkoba, dilanjutkan Sapri, tak menutup kemungkinan pihaknya akan membuka pelatihan baru bagi warga lainnya yang membutuhkan.

Karena, program seperti ini setidaknya mampu merubah perspektif masyarakat kepada para mantan penyalahguna narkoba, yang awalnya mencap jelek menjadi lebih baik.

“Kalau ada penambahan lain kita juga mungkin akan buka pelatihan baru atau kelas khusus lagi,” beber Sapri.

“Di sini (Kelurahan Cikaret) pun bukan hanya warga sekitar, tapi ada beberapa warga luar yang ingin merubah nasibnya. Kita kerjasama dengan teman-teman lain untuk mengajak mereka yang mau (menjadi lebih baik),” tukasnya.(ded)

Editor : Yosep