25 radar bogor

Puluhan Pohon Ditebang Akibat Pembangunan Alun-Alun Kota Bogor

Pembangunan Alun-Alun Kota Bogor
Pembangunan Alun-Alun Kota Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Sebanyak 31 pohon yang berada di kawasan Alun-alun Kota Bogor terdampak pembangunan.

Puluhan pohon yang menjadi peneduh di Taman Ade Irma Suryani atau Taman Topi itu terparksa ditebang, lantaran ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan, salah satunya masuk kategori yang rawan mati ketika dipindahkan.

Tak Lagi Bersinar, Matahari Taman Topi Resmi Tutup

“31 pohon peneduh yang ditebang bukan pohon hias atau pohon apa ya, dan yang sudah diboling Alhamdulillah sudah 12 pohon yang dipindah,” kata Kepala Bidang Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Disperumkim Kota Bogor Irfan Zacki Faizal, kepada Radar Bogor, belum lama ini.

Pembangunan Alun-Alun Kota Bogor
Pembangunan Alun-Alun Kota Bogor

Menurutnya, beberapa pohon yang ditebang karena memiliki diameter besar dan sudah tinggi. Kemudian, pohon tersebut juga rawan mati ketika di-balling, dan dipindahkan.

“Jadi tidak ditebang begitu saja. Sekitar 12 pohon sudah bisa tumbuh lagi, ada di pembibitan di Taman Heulang karena disitu lahannya luas,” ucapnya.

Irfan Zacki menyebut ada lima kriteria pohon yang ditebang, pertama pohon yang memiliki KTP merah dan kuning.

“Nah kuning itu batasnya 50 persen, tapi ternyata kita lihat yang KTP kuning setelah dipotong dalamnya sudah keropos,” kata Irfan Zaki.

Kemudian keriteria ketiga, ada beberapa pohon yang memiliki getah beracun yakni bernama pohon kisut yang biasanya untuk pembuatan kertas.

“Getahnya beracun bisa buat iritasi,” katanya.

Dirinya juga menuturkan, ada beberapa pohon yang belum terdata di KTP. Namun harus ditebang, lantaran terkena dampak kontruksi pembangunan Alun-Alun Kota Bogor yang kini tengah dikerjakan.

“Kaya kemaren (pohob) karet kebo karena posisinya ditengah, kita bowling juga terlalu besar itu kita tebang, yang keempat pohon-pohon liar yang tumbuh sendiri,” ucapnya.

Disatu sisi, ada pohon yang masih dipertahankan. Salah satunya jenis karet kebo yang masih berada di pintu masuk depan Masjid Agung, depan PT KAI.

“Masih ada karet kebo tiga, kita pertahanin,” katanya.

Sedangkan 241 pohon dari berbagai jenis kembali di tanam di kawasan tersebut. “Banyak kok, ada ketapang, ada godogan, flamboyan, total ada sekitar 8 jenis pohon,” tukasnya.(ded)

Editor: Rany