25 radar bogor

Komisi IV Ajak Perusahan Swasta Tampung Komoditi Hasil Pertanian

komoditi hasil pertanian
Bimtek mengenai komoditi hasil pertanian bersama Kementan selama dua hari di Grand Savero Hotel, Jalan Pajajaran, Kota Bogor, sejak Jumat (18/9/2021).

BOGOR-RADAR BOGOR, Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi Partai Gerindra Dapil Jawa Barat III Endang Setyawati Thohari, mengajak perusahaan swasta dan hotel menampung produk komoditi hasil pertanian.

Ajak Masyarakat Nikmati Hasil Pertanian, IPB Gelar Pasar Rakyat Tani 2018

Hal itu disampaikan Endang saat membuka kegiatan Bimbingan Teknologi (Bimtek) bersama Kementan RI bertajuk ‘Budidaya dan Hilirasi Produk Hasil Perkebunan’. selama dua hari di Grand Savero Hotel, Jalan Pajajaran, Kota Bogor, sejak Jumat (18/9/2021).

Endang menyampaikan pentingnya hilirisasi untuk mewujudkan peningkatan ekonomi masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Menurutnya, hilirasi dapat terwujud dengan dukungan Pemerintah Kota (Pemkot) dalam hal pemasara produk komoditi hasil pertanian dan olahan UMKM, serta kerjasama dengan pihak swasta dan puluhan hotel di Kota Bogor untuk bersedia menampung produk komoditi hasil pertanian yang dihasilkan masyarakat kota Bogor.

“Sangat penting untuk mengembangkan kawasan ekowisata atau kampung wisata tematik Kota Bogor. Dan juga Kerjasama dengan KTNA, HKTI dan BPTP Provinsi Jabar, dalam pendampingan teknologi dan keterampilan budidaya perkebunan serta inovasi olahan pasca panen,” kata perempuan jebolan program doktoral di Universitas Montpellier I, Minggu (19/9/2021).

Endang menekankan, ke depan pemerintah harus mengedepankan alokasi anggaran percepatan pembangunan, SDM, Infrastrukur, Prasarana dan Sarana pertanian, serta Pengembangan Inovasi Teknologi Pertanian, dan Pemanfaatan hasil Riset Genitka Pertanian.

Menurutnya, pemerintah harus memberikan bantuan seluas-luasnya, untuk pemberdayaan petani, peternak, nelayan, pembudiaya ikan, masyarakat pesisir, petambak garam, dan pelaku UMKM sektor Pangan.

Kemudian, mendorong penyerapan komoditi hasil pertanian dengan mengurangi kuota impor untuk memperbaiki nilai tukar petani, peternak, nelayan, pembudidaya ikan dan petambak garam.

“Tujuannya mempercepat terwujudnya program lumbung pangan,” kata mantan Sekretaris Direktur ARM I.

Komoditi hasil pertanian

Ia juga menyampaikan akan terus mendorong inovasi kebijakan pada level pemerintah daerah agar dapat menggali potensi lokal pertanian, perkebunan, perikanan khususnya di Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur.

Dikatakanya, Bogor memiliki tingkat kesuburan tanah yang sangat mendukung untuk mengembangkan perkebunan dan pertanian.

Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur yang merupakan daerah pemilihannya juga banyak tumbuh subur dan beraneka ragam potensi lokal dan rempah seperti halnya kopi, cengkeh, pala, ubi-ubian, sayur mayur.

Untuk itu pentingnya bimtek yang diberikan kepada petani-petani kita terutama petani millenial dan ibu-ibu kelompok wanita tani (KWT) dengan harapan plasma nutfah bibit unggulnya tetap terjaga dengan baik.

Endang menyampaikan, bahwa keanekaragaman hayati Indonesia terbesar nomor dua di dunia. Karenanya, harus dimanfaaatkan potensinya dengan baik oleh petani-petani kita.

“Saya harapkan ada grand strategi yang berkelanjutan. Sebagai contoh untuk menggali potensi lokal yang ada, pertama gandum tidak bisa tumbuh baik di Indonesia. Kendati demikian, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati dan potensi lokal yang banyak seperti talas, bitung, singkong, umbi-umbian yang tumbuh subur,” paparnya.

Selain itu, lulusan S3 Pertanian itu juga berharap pemerintah daerah terus mencetak regenerasi petani muda atau petani millenial sebagai motor penggerak roda ketahanan nasional.
Kehadiran petani millenial adalah upaya menjaga kemandirian pangan.

“Mandiri bagi petani dan merdeka dari potensi ancaman krisis pangan akibat pandemi Covid-19 pada masa mendatang,” tukasnya.(ded)

Editor : Yosep